Abses Kepala & Leher DEFINISI


Abses Kepala & Leher   DEFINISI
Abses sering timbul di kepala dan leher, terutama di belakang tenggorokan dan di dalam kelenjar liur pipi (kelenjar parotis).
Abses juga bisa ditemukan di dalam otak.

Abses di belakang dan di samping tenggorokan (abses faringomaksiler) biasanya terjadi akibat infeksi tenggorokan (termasuk infeksi amandel atau adenoid).
Abses tenggorokan lebih sering ditemukan pada anak-anak.

Abses juga bisa terbentuk di dalam kelenjar getah bening yang terletak di samping tenggorokan (abses parafaringeal).
Abses ini biasanya berasal dari infeksi di sekitarnya (misalnya abses gigi atau infeksi kelenjar liur). Penderita merasakan demam dan nyeri tenggorokan, mengalami kesulitan dalam membuka mulutnya.
Penyebaran infeksi bisa menyebabkan pembengkakan leher.
Jika abses menyebabkan kerusakan pada arteri karotis di leher, maka bisa terjadi pembekuan darah atau perdarahan hebat.

Abses juga bisa terjadi di saluran keluar dari salah satu kelenjar parotis.
Abses ini terjadi akibat penyebaran infeksi dari mulut dan sering ditemukan pada usia lanjut atau penderita penyakit menahun yang mengalami kekeringan di mulutnya akibat rendahnya asupan cairan atau akibat obat-obatan tertentu (misalnya antihistamin).
Penderita merasakan nyeri, demam dan menggigil, disertai pembengkakan leher.

Spektrofotometri UV_Vis







Spektrofotometri UV_Vis adalah suatu metode analisis instrumentalyang berdasarkan interaksi radiasi elektromagnetik dengan materi. Radiasi elektromagnetik adalah sinar dengan panjang gelombang UV_Vis sedangkanmaterinya adalah molekul atau senyawa kimia. Bila radiasi pada daerah panjang gelombang UV_Vis melewati suatu molekul dengan energi yangcukup, maka energi tersebut akan diserap dan di dalam molekul terjadi transisielektromagnetik sehingga molekul akan tereksitasi (Sastrohamidjojo, 2001).1. Aspek analisis kuantitatif Suatu senyawa kompleks bila dilewati sinar dengan panjanggelombang tertentu akan tampak berwarna, hal ini terjadi karena sebagiansinar diserap dan sebagian lagi diteruskan. Warna yang tampak dapatterjadi karena sebagian energi digunakan untuk mentransmisikan elektrondari suatu orbital ke orbital yang lain yang energinya lebih tinggi,sehingga muncul warna spesifik. Semua molekul dapat menyerap radiasidalam daerah UV-Vis karena mereka mengandung elektron, baik sekutumaupun menyendiri, yang dapat dieksitasikan ke tingkat energi yang lebihtinggi. Panjang gelombang dimana absorpsi terjadi, tergantung pada kuatelektron itu terikat dalam molekul itu. Elektron dalam suatu ikatankovalen tunggal akan terikat dengan kuat, dan diperlukan radiasi berenergitinggi atau panjang gelombang pendek, untuk eksitasinya. Jika suatumolekul mengandung sebuah elektron seperti klor yang mempunyai pasangan elektron menyendiri, sebuah elektron tak terikat kuat (nonbonding)dapat dieksitasikan ke tingkat energi yang lebih tinggi. Karenaelektron non bonding tak terikat kuat seperti elektron bonding sigma,maka absorpsinya terjadi pada panjang gelombang yang lebih panjang(Tarigan, 1986).

Vibrasi Bengkokan (Bending)


a.       Vibrasi Bengkokan (Bending)
Jika sistim tiga atom merupakan bagian dari sebuah molekul yang lebih besar, maka dapat menimbulkan vibrasi bengkokan atau vibrasi deformasi yang mempengaruhi osilasi atom atau molekul secara keseluruhan. Vibrasi bengkokan ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu :
1.       Vibrasi Goyangan (Rocking), unit struktur bergerak mengayun asimetri tetapi masih dalam bidang datar.
2.       Vibrasi Guntingan (Scissoring), unit struktur bergerak mengayun simetri dan masih dalam bidang datar.
3.       Vibrasi Kibasan (Wagging), unit struktur bergerak mengibas keluar dari bidang datar.
b.      Vibrasi Pelintiran (Twisting)
Unit struktur berputar mengelilingi ikatan yang menghubungkan dengan molekul induk dan berada di dalam bidaJenis Vibrasi Molekul
     Ada dua jenis vibrasi yaitu:
1.      Vibrasi ulur (Stretching Vibration), yaitu vibrasi yang mengakibatkan perubahan panjang ikatan suatu ikatan
2.      Vibrasi tekuk (Bending Vibrations), yaitu vibrasi yang mengakibatkan perubahan sudut ikatan antara dua ikatan
     Vibrasi tekuk itu sendiri dibagi lagi menjadi empat:
1.      Scissoring
2.      Rocking
3.      Wagging
4.      Twisting
Symmetrical
stretching
Antisymmetrical
stretching
Scissoring
Rocking
Wagging

Jumlah jenis vibrasi normal, diperlukan 3 koordinat untuk menentukan satu posisi dalam ruang. Untuk N titik (atau N atom) dihasilkan 3N derajat kebebasan. Pergerakan molekul melibatkan : translasi, rotasi, dan vibrasi. Vibrasi untuk Molekul tak linier adalah
1.       Perlu 3 derajat kebebasan untuk translasi
2.       Perlu 3 derajat kebebasan untuk rotasi
Jadi tersisa (3N – 6) kemungkinan jenis vibrasi
Vibrasi untuk Molekul linier
1.       Perlu 3 derajat kebebasan untuk translasi
2.       Perlu 2 derajat kebebasan untuk rotasi (rotasi pada sumbu ikatan tak mungkin)
Jadi tersisa (3N – 5) kemungkinan jenis vibrasi
Contoh : Tentukan vibrasi untuk molekul CO2 Jawab karena CO2 termasuk molekul linier maka vibrasi molekul CO2 adalah 3 (3)- 5 = 4 jenis vibrasi














METODE PENELITIAN


 


BAB III. 
A.        Tipe Penelitian
Tipe penelitian dalam penulisan ini yaitu deskriptif kualitatif, analisis data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi. Penelitian ini berupaya mendeskripsikan sikap masyarakat terhadap kepemimpinan perempuan dalam pemerintahan desa.

Pemilihan metode ini dilakukan karena sesuai dengan jenis dan judul penelitian yang dilakukan, yakni untuk mendeskripsikan sikap masyarakat terhadap kepemimpinan perempuan dalam pemerintahan desa.

B.     Fokus Penelitian
Fokus penelitian dimaksudkan untuk membatasi studi penelitian kualitatif, sekaligus membatasi penelitian guna memilih data yang relevan dan data yang tidak relevan sehingga tidak perlu dimasukan dalam penelitian (Maleong, 2004:24). Jadi fokus penelitian memberikan batasan dalam studi dan batasan dalam pengumpulan data sehingga dengan pembatasan ini peneliti akan fokus memahami masalah-masalah yang jadi tujuan penelitan.

Dalam hal ini  variabel yang akan di teliti adalah mengenai kepemimpinan perempuan dan menjadi fokus penelitiannya adalah:
1.      Pengetahuan masyarakat terhadap gender.
2.      Persepsi masyarakat terhadap kepemimpinan perempuan.
3.      Sikap masyarakat terhadap kepemimpinan perempuan.

Pengetahuan  masyarakat terhadap gender adalah seberapa besar pengetahuan masyarakat setempat di lihat dari tingkat pendidikan dalam mengartikan gender yaitu didalamnya terdapat permasalahan hak antara laki-laki dan perempuan.

Persepsi masyarakat terhadap kepemimpinan perempuan maksudnya adalah bagaimana masyarakat setempat melihat kepemimpinan perempuan dalam pemerintahan desa.

Sikap masyarakat terhadap kepemimpinan perempuan adalah respon atau tanggapan yang diberikan masyarakat yang berupa penilaian negatif (menolak) atau positif (menerima). Respon atau tanggapan yang diberikan masyarakat terkait dengan kemampuan kepala desa perempuan dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan, gaya kepemimpinan yang digunakan kepala desa perempuan, kesadaran gender dalam masyarakat, serta nilai sosial budaya yang di yakini masyarakat.


C.    Lokasi Penelitian
Penetapan penelitian ditentukan secara purposive atau berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dan tujuan penelitian. Purposive adalah lokasi penelitian di pilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu dan di ambil berdasarkan tujuan penelitian, (Masri Singarimbun dan Effendi, 2000:169).

Penelitian ini dilakukan berdasarkan lokasi yang di pilih sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui sikap politik masyarakat terhadap kepemimpinan perempuan. Penulis menetapkan tempat penelitian pada Kampung Rama Gunawan Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah yang kepala kampungnya adalah perempuan.

D.    Jenis Data
Jenis data pada pelaksanaan penelitian ini dibedakan menjadi 2, yaitu:
1.    Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari lapangan, baik melalui pengamatan secara langsung  atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada narasumber. Dalam hal ini, data yang diperoleh merupakan hasil wawancara berdasarkan paduan wawancara serta pengamatan langsung di lokasi penelitian.


2.   Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperlukan dalam rangka untuk melengkapi informasi dari data primer. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari literature atau dokumen yang terkait dengan penelitian ini.

E.     Sumber Informasi
Pada penelitian ini yang menjadi sumber informasi adalah Masyarakat Kampung Rama Gunawan Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah. Informan di pilih secara sengaja dengan mempertimbangkan bahwa mereka dapat memberikan informasi yang akurat tentang hal-hal yang ingin diketahui oleh peneliti menyangkut obyek penelitian.

Adapun yang menjadi sumber informasi dalam penelitian ini adalah:
1.      Kepala Kampung Rama Gunawan Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah beserta perangkat kampung.
2.      Tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama Kampung Rama Gunawan Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah
3.    Masyarakat Kampung Rama Gunawan Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah. Masyarakat ini pertama yang penulis pilih adalah tokoh adat kemudian penulis meminta petunjuk siapa yang bisa memberikan informasi lebih lanjut yang berhubungan penelitian penulis.




F.     Teknik Pengumpulan Data
Ada bermacam-macam cara pengumpulan data, sesuai dengan jenis penelitian serta tersedianya waktu, biaya, dan tenaga. Berkaitan dengan penelitian ini peneliti memerlukan data kualitatif. Penelitian ini melakukan pengumpulan data menggunakan cara-cara sebagai berikut:
1.          Wawancara
Teknik ini digunakan dengan cara melakukan tanya jawab atau percakapan langsung dengan seluruh sumber informasi yang ada berdasarkan daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti sebagai panduan sumber data. Wawancara diartikan sebagai suatu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab tatap muka secara langsung antara pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara (Interview Guide) (Moh. Nazir, 2003:193).
2.          Observasi
Teknik ini digunakan untuk mengamati objek penelitian langsung serta meninjau lokasi yang menjadi objek penelitian, dalam teknik atau kegiatan ini dilakukan juga kegiatan pencatatan dari berbagai hasil pengamatan, sikap masyarakat terhadap kepemimpinan perempuan dalam pemerintahan desa.
3.          Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen. Yaitu penggunaan bahan dokumenter yang diperoleh dari Kampung Rama Gunawan Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah dan Data-data lain yang berkaitan dengan penelitian.

G.    Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari lapangan, selanjutnya di olah melalui beberapa tahapan, yang antara lain:
1.    Editing
Editing adalah kegiatan memeriksa hasil wawancara yang telah dilakukan dengan masyarakat Kampung Rama Gunawan Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah.
2. Interpretasi Data
Interprestasi data yaitu memberikan penafsiran atau penjabaran atas hasil wawancara dengan masyarakat Kampung Rama Gunawan Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah.

H. Teknik Analisis Data
Menurut Sofian Effendi dan Chris Manning dalam Masri Singarimbun (1995:263), analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah di baca dan diinterpretasikan. Penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif dengan menggunakan tiga komponen analisis, seperti yang diungkapkan oleh Mattehew B. Milles dan A. Michael Huberman (1992:45) yaitu:


1.    Reduksi data
Data yang diperoleh dilapangan dituangkan kedalam  laporan atau uraian yang lengkap dan terperinci. Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan mengorganisasi sedemikian rupa, sehingga kesimpulan finalnya dapat di tarik dan diverifikasikan.
2.    Penyajian data
Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
3.    Verifikasi data
Penelitian ini berusaha mencari arti, pola, tema, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, penjelasan akan sebab akibat dan sebagainya. Kesimpulan harus senantiasa di uji selama penelitian berlangsung, dalam hal ini dilakukan dengan cara penambahan data baru.
om� M) e � (�� ont class="Apple-style-span" color="#0000ff">7
3
-
-
1698
156
159
10
1
1738
163
62
10
1

(Sumber: Dokumentasi Kampung Rama Gunawan)

Dalam hal ini dapat kita jumpai kepemimpinan perempuan dalam pemerintahan desa, pada Kampung Rama Gunawan Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah yang di pimpin oleh seorang kepala kampung perempuan yaitu Ni Made Winarti, S.E. Perempuan kelahiran Rama Dewa 5 juli 1971 yang bersuamikan I Gusti Made Budiasa ini menjabat sebagai kepala kampung tehitung sejak tahun 2008 hingga sekarang berdasarkan hasil Pemilihan Kepala Kampung.

Sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana tanggapan atau tanggapan masyarakat Kampung Rama Gunawan Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah dengan kepemimpinan Ibu Ni Made Winarti, S.ERespon atau tanggapan yang diberikan masyarakat terkait dengan kemampuan kepala kampung perempuan dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan, gaya kepemimpinan yang digunakan kepala desa perempuan, kesadaran gender dalam masyarakat, serta nilai sosial budaya yang di yakini masyarakat. Oleh karena itu, hal ini di anggap menarik untuk di kaji menjadi sebuah penelitian bagi penulis.
B.     Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang:
Bagaimana sikap masyarakat terhadap kepemimpinan Kepala Kampung perempuan Di kampung Rama Gunawan Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah?

C.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana masyarakat menyikapi kepemimpinan kepala kampung perempuan di Kampung Rama Gunawan Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah.

D.    Kegunaan Penelitian
1.    Kegunaan Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang gender.
2.   Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah diharapkan agar dapat digunakan sebagai:
1)             Masukan untuk kepala kampung perempuan mengenai sikap masyarakat terhadap kepemimpinan perempuan dalam pemerintahan desa.
2)             Masukan untuk masyarakat bagaimana sebaiknya melihat kepemimpinan perempuan dalam pemerintahan desa.