MINYAK ATSIRI (CASSIAVERA)




Minyak atsiri adalah senyawa mudah menguap yang tidak larut di dalam air yang berasal dari tanaman. Minyak atsiri dapat dipisahkan dari jaringan tanaman melalui proses destilasi. Pada proses ini jaringan tanaman dipanasi dengan air atau uap air. Minyak atsiri akan menguap dari jaringan bersama uap air yang terbentuk atau bersama uap air yang dilewatkan pada bahan. Campuran uap air dan minyak atsiri dikondensasikan pada suatu saluran yang suhunya relatif rendah. Hasil kondensasi berupa campuran air dan minyak atsiri yang sangat mudah dipisahkan karena kedua bahan tidak dapat saling dilarutkan. Sampai saat ini, usaha penyulingan minyak atsiri cassiavera belum dikembangkan di Sumatera Barat Semua hasil tanaman Cinnamomum dijual dalam bentuk cassiavera kering ke pedagang pengumpul atau ke eksportir.

Metoda penyulingan:
Rimpang jahe mengandung minyak atsiri 1-3%. Minyak atsiri jahe dapat diperoleh dengan berbagai tehnik penyulingan, yaitu:
1) Metode perebusan: Bahan direbus di dalam air mendidih. Minyak atsiri akan menguap bersama uap air, kemudian dilewatkan melalaui kondensor untuk kondensasi. Alat yang digunakan untuk metode ini disebut alat suling perebus.
2) Metode pengukusan: Bahan dikukus di dalam ketel yang konstruksinya hampir sama dengan dandang. Minyak atsiri akan menguap dan terbawa oleh aliran uap air yang dialirkan ke kondensor untuk kondensasi. Alat yang digunakan untuk metode ini disebut alat suling pengukus.
3) Metode uap langsung: Bahan dialiri dengan uap yang berasal dari ketel pembangkit uap. Minyak atsiri akan menguap dan terbawa oleh aliran uap air yang dialirkan ke kondensor untuk kondensasi. Alat yang digunakan untuk metode ini disebut alat suling uap langsung.Untuk skala kecil seperti yang dilakukan oleh kebanyakan petani, metode pengukusan paling sering digunakan karena mutu produk cukup baik, proses cukup efisien, dan harga alat tidak terlalu mahal. Untuk skala besar,metode uap langsung yang paling baik karena paling efisien dibanding cara lainnya.


2. BAHAN
1) Cassiavera. Untuk penyulingan, dianjurkan menggunakan cassiavera jenis dust yang harganya lebihmurah
2) Air
3) Kertas saring berlapis magnesium karbonat

3. PERALATAN
1).Alat suling pengukus. Alat ini digunakan untuk menyuling minyak atsiri cassiavera dengan metode pengukusan. Bagian-bagian utama dari alat penyulingan ini ialah:
a. Ketel suling
b. Pengembun uap (kondensor): penampung hasil pengembunan
2) Botol kaca berwarna gelap atau jerigen plastik kualitas tinggi.

4. CARA PEMBUATAN
1) Penyiapan.
Alat Suling Bagian dalam ketel dibersihkan. Setelah itu ketel diisi dengan air bersih. Permukaan air berada 3-5 cm di bawah plat berpori yang menjadi alas rajangan cassiavera. Air yang paling baik diisikan adalah air hujan karena air ini tidak akan menimbulkan endapan atau kerak pada dinding dalam ketel.

2) Pengisian Bahan ke dalam Ketel
a. Bahan diisikan ke dalam ketel secara baik. Bahan disusun dengan formasi seragam dan mempunyai cukup rongga untuk penetrasi uap secara merata ke dalam tumpukan bahan. Tumpukan bahan yang terlalu padat merata ke dalam tumpukan bahan. Tumpukan bahan yang terlalu padat dapat menyebabkan terbentuk rat holes yaitu suatu jalur uap yang tidak banyak kontak dengan bahan yang disuling. Tentu saja hal ini menyebabkan rendemen atau mutu minyak akan rendah.
b. Setelah bahan diisikan ke dalam ketel, penutup ketel secara rapat sehingga tidak ada celah sekecil apapun yang memungkinkan uap lolos dari celah tersebut.

3) Penyulingan
a. Mula-mula kondensor dialiri dengan air pendingin. Pada saat itu alat pemisah air-minyak sudah terpasang pada saluran keluar kondensat.
b. Ketel dipanaskan dengan api tungku atau kompor. Api harus diusahakan hanya mengenai dasar ketel. Api yang terlalu besar bisa menjilat dinding ketel sehingga dinding menjadi sangat panas, dan hal ini dapat menyebabkan gosong atau rusaknya bahan yang terdapat di dalam ketel. Penyulingan dilakukaln selama 16-30 jam. Minyak atsiri cassiavera yang baik berwarna kuning kecoklat-coklatan dan bening.

4) Pengurangan Air.
Minyak atsiri cassiavera yang diperoleh masih mengandung sejumlah kecil air. Air ini dapat dikurangi dengan menyaring minyak dengan melalui kertas saring berlapis magnesium karbonat. Untuk memperoleh minyak atsiri cassiavera dengan kandungan air yang sangat rendah, minyak atsiri cassiavera harus disentrifusi dengan kecepatan tinggi, atau disaring dengan penyaring mekanis.

5) Penyimpanan.
Minyak atsiri cassiavera disimpan di dalam botol kaca yang berwarna gelap atau kering. Botol ini harus ditutup rapat. Jerigen plastic yang berkualitas tinggi juga dapat digunakan sebagai wadah penyimpan minyak atsiri cassiavera.

Ø Beberapa minyak atsiri penting
Minyak atsiri biasanya dinamakan menurut sumber utamanya.
Selain itu, dikenal pula beberapa "minyak" (atau dalam bentuk salep) yang sebenarnya merupakan kombinasi antara beberapa minyak atsiri. Contohnya adalah
Ø Ciri-ciri
Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu, susunan senyawa komponennya kuat mempengaruhi saraf manusia (terutama di hidung) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu (baunya kuat). Setiap senyawa penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda.
Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai senyawa, namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu aroma tertentu. Sebagian besar minyak atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik terpena dan terpenoid yang bersifat larut dalam minyak/lipofil.

Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eteris (aetheric oil), minyak esensial, minyak terbang, serta minyak aromatik, adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, sulingan minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.
Para ahli biologi menganggap, minyak atsiri merupakan metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agen untuk bersaing dengan tumbuhan lain (lihat alelopati) dalam mempertahankan ruang hidup. Walaupun hewan kadang-kadang juga mengeluarkan bau-bauan (seperti kesturi dari beberapa musang atau cairan yang berbau menyengat dari beberapa kepik), zat-zat itu tidak digolongkan sebagai minyak atsiri.

Ø OLEUMENTHAE (Sumber FI.4)
Minyak ikan
Minyak permen adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan denstilasi uap dari bagian diatas tanah tanaman berbunga mentha piperita linne (familia labiatae) yang segar, dimurnikan dengan cara denstilasi dan tidak didementulisasi sebagian atau keseluruhan.
    Mengandung tidak kurang dari 5,0% ester dihitung sebagai metal asetat (C12H22O2), dan tidak kurang dari 50,0% mental total (C10H20O) sebagai mentol bebas dari sebagian ester.

Ø Pemerian
Cairan tidak berwarna atau kuning pucat, bau khas kuat menusuk, rasa pedas di ikuti rasa dingin jika diudara dihirup melalui mulut.

Ø Kelarutan dalam etanol 70%, satu bagian volume dilarutkan dalam tiga bagian volume etanol 70% tidak terjadi opalesensi.


Ø Wadah dan penyimpanan.
Cara penyimpanannya yaitu dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari panas berlebih.


















PENUTUP

Demikianlah makalah hasil dari kelompok kami tentang “MINYAK ATSIRI (CASSIAVERA)”. Semoga makalah yang kami tulis ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca umumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar