jamu-pb

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA BAB I


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Keluarga mempunyai peranan dan tanggungjawab utama atas perawatan dan perlindungan anak sejak bayi hingga remaja. Pengenalan anak kepada kebudayaan, pendidikan, nilai dan norma-norma kehidupan bermasyarakat dimulai dalam lingkungan keluarga.
Untuk perkembangan kepribadian anak-anak yang sempurna dan serasi, mereka harus tumbuh dalam lingkungan keluarga dalam suatu iklim kebahagiaan, penuh kasih saying dan pengertian.
Keluarga adalah sekelompok manusia yang terdiri atas suami, istri, anak-anak ( bila ada ) yang terikat atau didahului dengan perkawinan.

Keluarga Merupakan lembaga sosial yang paling kecil, yang terdiri atas ayah, ibu dan anak. Dari beberapa fungsi keluarga salah satunya adalah memberikan pendidikan yang terbaik yakni pendidikan yang mencakup pengembangan potensi-potensi yang dimiliki oleh anak-anak, yaitu : Potensi fisik, potensi nalar, dan potensi nurani.
Dengan pendidikan yang utuh tersebut akan mengembangkan kualitas kepribadian anak dan mampu mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya secara menyeluruh. Dan kualitas sumberdaya manusia ( SDM ) yang demikian sebenarnya yang dibutuhkan sekarang dan masa datang, yakni kualitas sumberdaya manusia yang meliputi  ; kreatifitas yang kuat, produktifitas yang tinggi, kepribadian yang tangguh, kesadaran sosial  yang besar, keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Siswa Sekolah Menengah Atas ( SMA ) sebagai salah satu unsur sumberdaya manusia yang potensial sangat diperlukan dalam rangka mencapai kemajuan bangsa, “Di Indonesia, pendidikan diarahkan pada pembentukan manusia Indonesia seutuhnya sebagai warga Negara yang pancasila “.
Pada dasarnya, proses pendidikan dapat terjadi dalam banyak situasi sosial yang menjadi ruang lingkup kehidupan manusia. Secara garis besar proses pendidikan dapat terjadi dalam tiga lingkungan pendidikan yang terkenal dengan sebutan : Tri Logi Pendidikan, yaitu Pendidikan di dalam Keluarga ( Pendidikan Informal ), Pendidikan di dalam Sekolah ( Pendidikan Formal ), dan Pendidikan di dalam Masyarakat ( Pendidikan Non Formal ).
Pendidikan di dalam keluarga merupakan pendidikan kodrati. Apalagi setelah anak lahir, pengenalan diantara orang tua dan anak-anaknya yang diliputi rasa cinta kasih, ketentraman dan kedamaian. Anak-anak akan berkembang kearah kedewasaan dengan wajar di dalam lingkungan keluarga segala sikap dan tingkah laku kedua orang tuanya sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, karena ayah dan ibu merupakan pendidik dalam kehidupan yang nyata dan pertama sehingga sikap dan tingkah laku orang tua akan diamati oleh anak baik disengaja maupun tidak disengaja sebagai pengalaman bagi anak yang akan mempengaruhi pendidikan selanjutnya.
Maka, keluarga yang baik di dalamnya akan terjadi interaksi diantara para anggotanya. Sebagaimana dikemukakan oleh St. Vembriarto ( 1978 : 35 ) :
Bahwa proses sosialisasi adalah proses belajar yaitu suatu proses akomodasi dengan mana individu memohon, menahan, mengubah impuls-impuls dalam dirinya dan mengambil oper cara hidup atau kebudayaan masyarakat.

Komunikasi, istilah ini berasal dari bahasa Inggris yaitu Communication, yang berarti “memberitahukan”, berpartisipasi, kabar”. Sedangkan Menurut A.G. Lunandi
Komunikasi adalah suatu kegiatan terus menerus yang dilakukan orang untuk saling berhubungan dengan orang lain, khususnya pada waktu berhadapan muka. (

Komunikasi orang tua dengan anak memegang peranan penting dalam membina hubungan keduanya, hal ini dapat dilihat dengan nyata, misalnya : membimbing, membantu mengarahkan, menyayangi, menasehati, mengecam, mengomando, mendikte, dan lain sebagainya.
Orang tua yang kurang bisa berkomunikasi dengan anaknya akan menimbulkan kerenggangan atau konflik hubungan, sebaliknya orang tua yang dapat menerima anaknya sebagaimana adanya, maka si anak cenderung dapat tumbuh, berkembang, membuat perubahan-perubahan yang membangun, belajar memecahkan masalah-masalah, dan secara psikologis semakin sehat, semakin produktif, kreatif dan mampu mengaktualisasikan potensi sepenuhnya.
Sesuai dengan judul penelitian penulis, dalam pembahasan berikutnya penulis akan memusatkan diri pada pembahasan tentang pendidikan di dalam sekolah atau pendidikan Formal.
Pendidikan di sekolah merupakan kelanjutan dari pendidikan dalam keluarga. Sedangkan menurut Winkel (1983 :   ) Pendidikan di sekolah diartikan : “Proses Kegiatan terencana dan terorganisir, yang terdiri atas kegiatan mengajar dan belajar”.
Pendidikan di sekolah merupakan intesifikasi dan modifikasi dasar-dasar Kepribadian dan pola-pola sikap anak yang dipelajarinya di rumah. Artinya memperkuat dasar-dasar dan pola-pola sikap anak yang positif dan mengubah dasar-dasar kepribadian dan pola-pola sikap anak yang negatip yang dipelajari dilua sekolah.
Tugas pokok SMP dan SMA adalah mendidik dalam arti luas. Sedangkan fungsi pokok SMP dan SMA adalah dalam arti mengajar, melatih dan mendidik dalam arti sempit.
Mendidik dalam arti luas yang merupakan tugas pokok sekolah adalah dalam rangka menciptakan kesempatan yang seluas-luas bagi siswa untuk mengembangkan dirinya seoptimal mungkin sesuai dengan potensi dan lingkungannya disamping memberikan latihan mengenai : akhlak, dan kecerdasan seseorang.
Disamping tugas pokok sekolah tersebut diatas, maka dapat dijelaskan pula tentang tujuan institusional SMA sebagai lembaga pendidikan formal tingkat atas, sesuai dengan fungsi SMA dalam rangka keseluruhan pendidikan, yaitu :
1.      Menjadikan para siswa untuk menjadi manusia Indonesia seutuhnya, sebagai warga negara yang Pancasila
2.      Memberikan bekal kemampuan yang diperlukan bagi siswa-siswa yang akan melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi.
3.      Memberikan bekal kemampuan bagi siswa yang akan terjun ke dunia kerja setelah menyelesaikan pendidikannya di SMA.

Pencapaian tujuan institusional SMA sesuai dengan fungsinya dalam rangka keseluruhan proses pendidika pada khususnya dala salah satu tugas sekolah sebagai lembaga pendidikan formal pada umumnya tidaklah mudah.
Disepanjang tahun, khususnya pada tahun ajaran baru, mutu pendidikan yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pendidikan secara umum disegala jenjang pendidikan formal, termasuk SMA sering dipermasalahkan.Permasalahan ini seringkali dikaitankan dengan adanya kecenderungan merosotnya minat belajar dan prestasi belajar yang dicapai siswa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siwa tentunya beraneka ragam, tetapi secara garis besar ada dua faktor yaitu “Faktor-faktor pada pihak siswa dan Faktor-faktor diluar siswa"
Menurut Crow and Crow yang dikutip oleh Johny Killis ( 1988 : 26 ) Ada tiga factor yang menimbulkan minat yaitu : Faktor yang ditimbulkan dari dalam diri sendiri, faktor motif sosial dan faktor emosional yang ketiganya mendorong timbulnya minat.
Pendapat tersebut sejalan yang dikemukakan Sudarsono, Faktof-faktor yang meimbulkan minat dapat digolongkan sebagai berikut ;
1).    Faktor kebutuhan dari dalam
      Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.
2).    Faktor motif sosial
      Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan dari lingkungan dimana ia berada
3).    Faktor emosional
      Faktor yang merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian terdapat suatu kegiatan / objek tertentu

Jadi berdasarkan dua pendaat diatas faktor yang meimbulkan minat, dalam hal ini minat untuk belajar ada tiga yaitu ; dorongaan dari diri individu, dorongan sosial dan dorongan emosional. Timbulnya minat untuk belajar pada individu berasal dari dalam diri individu, kemudian individu mengadakan interaksi dengan lingkungan yang menimbulkan dorongan sosial dan dorongan emosional, juga adanya pengaruh perhatian orang tua.
Karena hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh minat dalam belajr, perhatian orang tua, maka keduanya menjadi perlu untuk dibahas dan diteliti. Hal ini dikemukakan oleh Dakir :
Perhatian adalah keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu, baik yang didalam maupun yang ada diluar

Dengan demikian seseorang yang mempunyai perhatian dan hubungan yang baik ( bukan broken home ), cenderung mempunyai kesanggupan yang lebih besar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, memecahkan problem-problem yang dihadapi secara cepat dan tepat, termasuk problem-peoblem dalam rangka meraih prestasi yang optimal.
Uraian tersebut diatas mendorong penulis untuk mengadakan penelitian tentang Pengaruh Perhatian Orang tua dan Minat belajar dengan Prestasi Belajar siswa dalam bentuk Karangan Ilmiah dengan :
1.      Tema                        :  Prestasi Belajar
2.      Aspek Masalah         :  Pengaruh Perhatian Orang Tua, minat
3.      Judul                        :  Pengaruh Perhatian Orang tua dan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa
                                          ( Penelitian yang dikhususkan pada Prestasi Belajar pilihan program Ilmu Pengetahuan Alam Kelas II SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2004 / 2005 )
B.     Identifikasi Masalah
Alasan-alasan yang mendorong penulis untuk memilih judul penelitian diatas maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :
1.      Adanya kecenderungan menurunnya prestasi belajar yang dicapai siswa-siswa di segala jenjang pendidikan formal yang ada di Indonesia termasuk SMA sehingga perlu mendapatkan perhatian dan penanganannya.
2.      Salah satu penanganannya adalah perlunya mencari latar belakang masalah tersebut.
3.      Salah satu indicator yang menyebabkan prestasi belajar siswa menurun adalah pengaruh perhatian orang tua, yang kurang baik.
4.      Disisi lain diagnosa minat belajar didalam dunia pendidikan dirasa cukup penting dan perlu untuk dibahas dan diteliti. Karena Minat Belajar mempunyai hubungan yang cukup tinggi dengan hasil prestasi belajar siswa.
5.      Bahwa hasil prestasi belajar siswa dalam suatu lembaga pendidikan formal merupakan hal yang sangat pokok untuk diperhatikan, karena dengan mengetahui prestasi belajar siswa kita akan mengetahui pula efektifitas proses belajar dan mengajar yang berlangsung di sekolah.

C.    Batasan Masalah
Untuk memperjelas pengertian yang terkadang dalam Judul penelitian diatas, maka akan penulis kemukakan arti daripada judul penelitian tersebut, dengan maksud memberi gambaran secara jelas dan tidak terjadi salah tafsir terhadapjudul penelitian tersebut. Adapun penjelasan judul yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1.      Pengaruh, yang dimaksud disini mempunyai arti yang sama dengan “Hubungan atau Korelasi” ( Sutrisno Hadi, 1977 : 20 ). Pengaruh disini diartikan mempunyai hubungan yang timbal balik antara dua variabel atau lebih. Sedangkan yang dimaksud hubungan timbal balik adalah hubungan dimana satu variabel dapat menjadi sebab akibat dari variabel lainnya.
2.      Perhatian
Menurut Dakir ( 1993 : 114 ) : “Perhatian adalah Keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu, baik yang di dalam maupun yang ada di luar.
Sedangkan yang dimaksud dengan perhatian dalam penelitian ini adalah Kecenderungan atau Keaktifan perhatian orang tua yang dikerahkan, untuk memberikan motivasi atau dorongan yang positif terhadap anaknya dalam usaha mencapai prestasi belajar yang optimal
3.      Minat Belajar
Minat adalah Kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek.
Sedangkan pengertian Belajar adalah proses mental yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan, skill, kebiasaan atau sukap yang semuanya diperoleh, disimpan, dan dilaksanakan sehingga menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif

Sedangkan yang penulis maksudkan dengan minat Belajar disini, adalah suatu kemampuan umum yang dimiliki siswa untuk mencapai prestasi yang optimal yang dapat ditunjukkan dengan kegiatan belajar.
4.      Prestasi Belajar
Prestasi Belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapatmencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu
Sedangkan yang penulis maksudkan dengan prestasi belajar disini adalah hasil dari pengukuran serta penilaian hasil usaha belajar siswa dalam satu semester untuk semua bidang studi kelompok pilihan program. Indikasi hasil belajar yang akan digunakan adalah angka hasil tes prestasi belajar semester genap tahun pelajaran 2004/2005.
Anak judul yang berbunyi Penelitian yang dikhususkan pada Prestasi belajar pilihan program Ilmu Pengetahuan Alam Kelas II SMA PGRI 2 Kajen Kabuaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2004/2005 mempunyai maksud bahwa penelitian tentang pengaruh perhatian orang tuan dan minat belajar dengan prestasi belajar siswa dikhususkan pada siswa SMA PGRI 2 Kajen yang duduk di kelas II pilihan program Ilmu Pengetahuan Alam, untuk mendalam mata pelajaran Fisika, Biologi, Kimia dan Matematika sebagai pilihan progran yang diambil.

D.    Rumusan Masalah
Dalam latar belakang telah dijelaskan tentang pengaruh perhatian orang tua dan minat belajar dengan prestasi belajar siswa. Dari masalah-masalah yang ada dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.      Apakah ada hubungan antara pengaruh perhatian orang tua dan minat belajar dengan prestasi belajar siswa
2.      Apakah benar ada hubungan antara pengaruh perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa
3.      Apakah benar ada hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa.
E.     Tujuan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis mempunyai tujuan yang hendak dicapai yaitu :
1.      Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perhatian orang tua dan minat belajar dengan prestasi belajar siswa
2.      Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa
3.      Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa.

F.     Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Manfaat Teoritis
a.       Untuk menambah perbendaharaan penelitian dalam dunia pendidikan, khususnya dalam Karya tulis ilmiah dalam rangka mengembangkan khasanah ilmiah
b.      Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengadakan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam
c.       Sebagai pengembang disiplin ilmu kearah berbagai spesifikasi
2.      Manfaat Praktis
a.       Bagi pengelola pendidikan menengah khususnya SMA : memberikan masukan di dalam memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa SMA untuk meningkatkan prestasi belajar.
b.      Bagi siswa-siswa SMA :
1).    Memberi pengetahuan bahwa perhatian orang tua, minat belajar sangat membantu dalam meningkatkan prestasi belajar di sekolah
2).    Memberikan pengetahuan bahwa bantuan orang tua, guru sangat mendukung dalam memperbesar minat belajar
3).    Memberikan pengetahuan bahwa besarnya perhatian orang tua,minat belajar sangat berpengaruh dalam mencapai dan meningkatkan dalam meraih prestasi belajar.
G.    Batasan Istilah
1.      Perhatian orang tua adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu agar dapat memilih, menyiapkan, menyesuikan dan menetapkan dirinya dalam belajar sesuai dengan keadaan dirinya.
2.      Minat Belajar adalah suatu kecenderungan yang mengandung perhatian, rasa senang, harapan dan pengalaman untuk melakukan suatu kegiatan belajar
3.      Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian hasil usaha belajar siswa dan bertujuan untuk mencapai suatu keadaan yang lebih memuaskan dari sebelumnya.
H.    Sistematika Skripsi
Untuk mempermudah pembaca dalam memahami alur penelitian skripsi ini, maka penulis sajikan sistematika skripsi berikut :
1.      Bagian Awal
Bagian awal ini meliputi : Halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, motto, halaman persembahan, kata pengantar dan ucapan terima kasih, daftar isi, daftar tabel, daftar laporan dan abstrak
2.      Bagian Inti
Pada bagian inti ini terdiri dari lima bab, secara berturut-turut meliputi :

KATA PENGANTAR





Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul “Pergantian alat kelamin“.
Di dalam pembuatan makalah ini, kami berusaha menguraikan dan menjelaskan tentang hukum-hukum yang berkaitan dengan oprasi pergantian kelamin.
Akhir kata kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangannya, oleh karena itu kami mengharapkan saran, kritik dan petunjuk dari berbagai pihak untuk pembuatan makalah ini menjadi lebih baik dikemudian hari.
Semoga makalah yang telah kami buat ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan informasi pada masa yang akan datang. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA


MEKANISME PENYEBAB
Dermatosis akibat kerja biasnaya dikelompokkan menurut mekanisme yang menyebabkannya yaitu mekanik, fisik, biologic dan kimiawi.
Faktor mekanik : gesekan dan tekanan akibat pemakaian terus menerus suatu alat sering menimbulkan penebalan kulit, kalus, abrasi dan uklus.
Faktor fisik : factor lingkungan misalnya panas, lembab, dingin, asap, tumbuh – tumbuhan, kayu, sinar matahari dan ultraviolet dapat menyebabkan berbagai kelainan kulit. Reaksi fototoksik dan foto alergik dapat juga terjadi akibat pajanan tertentu.
Faktor biologik : bakteri, ragi, jamur, virus, dan parasit dapat menimbulkan penyakit kulit primer pada lingkungan pekerjaan. Infeksi bacterial skunder dapat merupakan komplikasi suatu erupsi eksematosa.
Factor kimiawi : zat kimia merupakan penyebab tersering suatu dermatosis akibat kerja, dan biasanya digolongkan menurut pengaruhnya pada permukaan kulit sebagai iritan atau sensitizer.

Zat Iritatan digolongkan sesuai dengan kerjanya pada kulit :
- Zat yang merusak lapisan tanduk : alkali, sabun, pelarut organic
- Zat yang melarutkan lipid permukaan kulit : pelarut anorganik dan organic, deterjen
- Zat penghidrasi : asam anorganik, anhidrida, alkali
- Zat pengoksidasi : pemutih, krom, garam arsen dan seng, peroksida
- Zat pengendap protein : krom, arsen, garam seng’
- Zat penghidrolisa : senyawa kalsium
- Zat pereduksi : asam oksalat, asam format
- Photosensitizer : ter batubara, zat pewarna dan petroleum
- Zat teratogenik : arsen, arang batubara, petroleum, radiasi matahari, radiasi berion

Pada orang yang peka, suatu reaksi alergik dapat terjadi setelah terpajan dengan zat kimia. Keadaan ini sangat khas dan penyebabnya adalah reaksi hipersensitivitas. Gejala klinis reaksi ini tidak terjadi pada pajanan pertama, tetapi timbul setelah melewati periode sensititasi sekitar 2 minggu dan pajanan berikutnya menyebabkan dermatitis kontak eksematosa. Alergen industry sangat banyak jumlahnya dan bersifat khas untuk setiap industry. Allergen yang paling sering ialah garam nikel, kromat alkali, etilendiamin, senyawa air raksa, resin (epoksi, fenolformaldehid), dinitroklorobenzen, parafenilendiamin.

PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis dermatitis akibat kerja didasarkan pada riwayat penyakit, pemeriksaan jasmani, perjalanan erupsi dan pemeriksaan laboratorik (uji tempel dan biopsy)
Riwayat penyakit
Informasi yang tepat yang dapat membantu menegakkan diagnosis adalah:
- Jenis pekerjaan
- Keadaan kulit sebelum erupsi timbul
- Zat yang ditangani langsung atau yang terdapat di lingkungan kerja
- Pakaian pelindung, tindakan protektif dan bahan pembersih yang digunakan
- Permulaan dan perjalanan erupsi (perbaikan atau penyembuhan lesi bila bebas dari pekerjaan untuk periode tertentu).
- Pengobatan sebelumnya (sendiri atau tenaga professional)
                                     
Pemeriksaam jasmani
Penampilan klinis erupsi dan lokasinya dapat member keterangan tentang kemungkinan penyebabnya. Seluruh permukaan tubuh seharusnya diperiksa untuk mencari tempat – tempat erupsi.
Pemeriksaan laboratorik
Pada uji tempel, sejumlah kecil zat penyebab yang dicurigai dalam konsentrasi tertentu, dioleskan atau ditempelkan pada permukaan kulit. Reaksi uji tempel dinilai positif bila dalam 24 sampai 48 jam timbul kemerahan, edema atau vesikel pada tempat yang ditempelkan. Untuk mengerjakan dan menilai hasil uji tempel, dibutuhkan pengetahuan yang khusus. Untuk menghindari terjadinya eksaserbasi erupsi, sebaiknya hanya dokter yang berpengalaman dalam uji tempel yang melakukannya.
Biopsy dan pemeriksaan histopatologik dilakukan untuk membatu mengidentifikasi beberapa dermatosis akibat kerja dan bila telah dicurigai terjadinya suatu keganasan.






DERMATITIS KONTAK
Penderita dermatitis kontak jumlahnya sekitar 75% dari jumlah seluruh dermatosis akibat kerja, dan disebabkan oleh sensitisasi alergik atau iritasi kulit.
Dermatitis kontak alergik
Sensitasi terjadi sesudah kontak dengan suatu zat (allergen) tanpa terjadinya perubahan kulit yang jelas. Sensitivitas biasanya timbul beberapa minggu sesudah pajanan pertama, dan kontak berikutnya dengan allergen yang sama, walaupun jumlahnya sedikit, akan menimbulkan dermatitis kontak. Sensitivitas dapat bertahan selama beberapa bulan, beberapa tahun, bahkan seumur hidup.
Beberapa zat kimia dapat bersifat sebagai allergen (sensitizer) maupun iritan. Beberapa factor yang membantu terjadinya dermatitis kontak alergik maupun iritan adalah penyakit kulit yang telah ada sebelumnya (misalnya dermatitis atopic), suhu panas, kelembaban dan gesekan.
Gejala klinis
Dermatitis akut menunjukkan kemerahan, edema, papul, vesiken dan kadang – kadang bula. Lesi berbatas tidak tegas, tunggal atau jamak, berbagai ukuran dan bentuk, tetapi sering discoid, akibat koalisi akan terbentuk lesi yang lebih luas. Dermatitis subakut ditandai oleh kemerahan, edema ringan, vesikel kering dan keropeng. Dermatitis kronis muncul sebagai lesi tebal yang kering, bersisik dan kadangkala terdapat fisura.
Secara subyektif penderita umumnya merasakan pruritus yang kadang-kadang tidak tertahankan. Erupsi yang berfisura dan kering, pada tempat tekanan (ujung jari) atau pada daerah fleksor (telapak tangan) akan terasa nyeri.
Penyebab
Umumnya penyebabnya adalah zat kimia dalam berbagai bentuk. Dermatitis eksematosa akut paling sering disebabkan oleh bahan kimia yang mengiritasi dan men-sensitasi, misalnya deterjen industri, senyawa logam (krom, nikel), asam atau alkali encer, resin, pelarut dan bahan yang digunakan pada pabrik karet (anti-oksidan). Dermatitis kronis sering disebabkan oleh semen untuk konstruksi, zat pembersih dan produk resin.
Perjalanan penyakit
Umumnya dermatitis akibat kerja membaik atau menyembuh bila pajanan dihilangkan. Biasanya dermatitis akut akan sembuh dalam waktu 1-4 minggu. Umumnya dermatitis kontak iritan dimulai sebagai erupsi akut yang ringan, dan segera berubah menjadi kronis. Tahap kronis ini dapat berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, dengan periode eksaserbasi di dalamnya.
Pemeriksaan histopatologik
Gambaran histologik yang dijumpai sama seperti erupsi eksematosa lain. Dengan pemeriksaan ini tidak dapat dibedakan dermatitis kontak alergik dengan dermatitis kontak iritan. Pada dermatitis akut, terlihat edema interseluler yang jelas (spongiosis) dan ederma intraseluler di sekitar vesikel dan bula. Pada dermis terdapat ditalasi vaskuler, edema dan infiltrate sel mononuclear perivaskuler. Gamabaran dermatitis subakut secara histologist mirip dengan dermatitis akut, tetapi vesikel lebih kecil, terdapat akantosis sedang, kadang – kadang parakeratosis dan pembentukan krusta. Pada dermatitis kronis terdapat akantosis, hyperkeratosis. Parakeratosis dan beberapa spongiosis. Di dermis terdapat infiltrasi perivaskuler, kapiler yang banyak dan kolagen (fibrosis) yang bertambah.
Diagnosis banding
Dermatitis kontak non-okupasional. Tidak semua dermatitis kontak pada pekerja disebabkan oleh pajanan pekerjaannya. Perlu diselidiki zat – zat penyebab di luar pekerjaan misalnya produk pembersih rumah tangga, zat yang terpajandalam hobi (fotografi, pekerkajaan kayu, melukis, berkebun, mendaki gunung).
Dermatitis seboroik
Keadaan ini terdapat sebagai erupsi eksematosa kronis di kepala, region post-aurikularis, pertengahan dada, aksila atau lipat paha. Eksaserbasi dapat terjadi sehubungan dengan pekerjaan, terutama pada pekerja yang terpajan panas, pelumas dan minyak.
Psoriasis
Psoriasis palmar terdapat sebagai lesi berbatas tegas, tebal, denga fisura, besisik tebal seperti warna perak. Perubahan pada kuku dapat ditemui atau terdapat tanda – tanda lain psoriasis pada bagian tubuh lain. Factor yang berhubungan dengan pekerjaan misalnya gesekan, tekanan atau iritasi kimia dapat memperburuk psoriasis.






1.      Kromium
Banyak sekali dermatitis akibat kerja yang disebabkan oleh iritasi atau sensitasi senyawa kromium. Sensitasi terjadi perlahan dan baru timbul setelah bertahun-tahun, pekerja konstruksi dan industri lain yang terpajan dengan senyawa yang mengandung krom misalnya cat warna kuning atau hijau, bahan fotografi dan percetakan. Zat anti korosif dan uap las patri. Kromat yang terdapat dalam semen merupakan penyebab utama sensitasi pada tukang dan pekerja semen.
2.      Nikel
Pajanan terhadap nkel dan garamnya merupakan penyuebab paling sering dari dermatitis kontak alergik yang diindukasi logam. Nikel banayak dipakai diu pabrik peralatan dari logam dan sebagai bahan pengeras logam lain. Pajanan nikel dapat merupakan hal yang berhubungan dengan pekerjaan ataupun tidak. Sensitasi pada pria biasanya akibat pajanan pekerjaan, namun dapat juga akibat kontak dengan jam tangan, penjepit atau kacamata. Pada wanita, sumbernya adalah pengait logam pada pakaian dan perhiasan. Individu yang telah tersensitasi dapat menderita erupsi beberapa tahun kemudian bila terpajan dengan nikel atau garamnya di lingkungan kerja. Pekerja yang sering terkena ialah pekerja yang memakai alat yang dilapisi nikel (penata rambut, tukang jahit, pekerja kantor, sering memegang uang logam). Trauma, tekanan dan keringat yang berlebihan dapat melepaskan nikel dari benda yang mengandung nikel.

3.      Tumbuhan dan Kayu
Tumbuhan, serbuk-sari, duri, kayu, sayur-mayur dan zat yang berasal dari tumbuhan misalnya terpentin, berhubungan dengan dermatitis kontak pada berbagai jenis pekerjaan. Tanaman dan serbuk-sarinya : petani, tukang kebun, perangkai bunga, pengunjung taman bunga, pembangun jalan, ahli kehutanan. Kayu : tukang tebang, tukang kayu dan perabot, pekerja yang memakai kayu dalam pekerjaannya. Sayur-mayur :tukang masak, penjual sayur. Terpentin (balsam yang berasal dari pinus): artis, tukang cat, tukang ukir, litografer, pekerja kebersihan yang memakai terpentin sebagai pelarut.
4.      Plastik
Bahan ini banyak digunakan dalam industri dan banyak pula menyebankan dermatosis. Zat-zat plastik yang dapat menyebabkan dermatosis kontak:
- Resin epoksi : merupakan iritan dan sensitizer kuat yang banyak dipakai dalam pembuatan alat listrik, lem kantor dan rumah tangga, perekat (karet,keramik,logam) dan cat.
- Plastik urea formaldehis : pelapis pengkilap kayu, sebagai bahan adesif dalam industri tekstil
- Plastik akrilik : diapaki dalam cat, bahan gigi palsu, kuku palsu, lensa kontak dan protesa ortopedik




DERMATOSIS LAIN AKIBAT PEKERJAAN
1.      Kanker kulit dapat disebabkan oleh hasil sampingan pada penambangan batubara misalnya “soot”, ter, antrasen dan derivat petroleum, juga sering dijumpai pada pelaut dan petani.
2.      Folikulitis dan erupsi akneiformis yang dapat disebabkan oleh cutting oil. Petroleum mentah, derivat ter batubara, klorobenzen, klorfenol chromated diphenyl, chromated triphenyl.
3.      Granuloma dapat disebabkan oleh silika yang ada di tanah, pasir dan kaca yang mengandung silikon dioksida yang mengkontaminasi kulit yang lecet atau luka. Graunuloma berilium terjadi pada pekerja pabrik lampu fluoresen. Graunuloma zirkonium terjadi pada pekerja industri zirkonium.
4.      Kelainan pigmentasi : melanosis dapat terjadi pada pekerja yag terpajan arsen, ter, minyak mentah, cutting oil, chloracnogen, sinar matahari dan sayur. Leokoderma dapat disebabkan oleh eter monobenzil hidrokuinon, germisida deterjen fenolik, antioksidan dan katekol








Kepustakaan
1.      Brathiarta M. Dermatitis kontak pada pekerja. Dalam : kumpulan makalah Lokakarya Dermatitis kontak Lab/unit Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UGM/RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta 29-30 Januari 1997
2.      Canizares O. Occupational dermatoses. Schering Corporation USA Kenilwoth, New Jersey 19803. Emmet EA. Occupational Dermatoses. Dalam : Fitzpatrick TB, Eisen AZ; Wolff K, Freeberg IM, Austen KF eds Dermatology in General Medicine 3rd. Mc Graw Hill, New York. 1987, pp 1567-1587

BIMINGAN DAN KONSELING SATUAN LAYANAN (SATLAN)




A.  Topik permasalahan                :       Pemahaman diri
B.  Bidang Bimbingan                 :       Pribadi
C.  Kompetensi (SK)                   : Mempelajari kelebihan dan kelemahan dirinya baik fisik, kecerdasan Maupun kepribadian
D.  Sub. Kompetensi (KD)          :       menyadari tentang pentingnya sikap menerima diri sendiri secara Positif dan realistis.
E.   Indikator                                :       melakukan berbagai kegiyatan yang positif dalam upaya Mengembangkan potensi dirinya.
F.   Jenis Layanan                         :       Layanan Imformasi
G.  Fungsi layanan                       :       Pemahaman
H.  Tujuan Layanan                      :       Agar siswa dapat memahami potensi dirinya
I.     Sasaran layanan                      :       Kelas X
J.     Strategi layanan                      :       Bimbingan kelas ikal dan teknik permainan
K.  Tempat penyelenggaraan        :       Ruang kelas dan ruang BK
L.   Waktu                                     :       1 X 45 menit
M. Seting dan pengalaman layanan
                            : Guru         : Mengabsen siswa
                                                 Apersepsi
                                                 Motipasi
                                                 Pemberian materi layanan
                                                 Refleksi

                            : Siswa        : Siap menerima layanan
                                                 Presentasi
                                                 Komunikasi aktif
                                                 Refleksi
N.    Penyelenggara layanan          : Yulian Fikri
O.    Materi layanan                      : Terlampir
P.      Biaya                                     : Di bebankan RAPBS
Q.    Evaluasi                                 :
Input        : siswa membutuhkan wawasan tentang pentingnya memahami diri sendiri
Proses       : siswa memahami materi
Produk     : siswa memahami diri sendiri
R.     Rencana tindak lanjut             : Konseling individu


 Guru Pamong                                                    Bandar Lampung.19-Oktober-2011
 Bimbingan Dan Konseling                                            Praktekan PPL


 DENI KURNIAWAN,S.Pd.                                     YULIAN FIKRI
                                                                                      NPM:0911080095

Mengetahui
Kepala MAN 2 Tanjung Karang



Drs.H.M.Yusuf,MM
NIP: 196106191985031003