DEWAAMOER STUDIODIGITAL Jl pramuka NO 14 (toko pak santo) KEMILING BANDAR LAMPUNG tEL 081379730011, 0721271545
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keluarga mempunyai peranan dan tanggungjawab utama
atas perawatan dan perlindungan anak sejak bayi hingga remaja. Pengenalan anak
kepada kebudayaan, pendidikan, nilai dan norma-norma kehidupan bermasyarakat
dimulai dalam lingkungan keluarga.
Untuk perkembangan kepribadian anak-anak yang sempurna dan serasi, mereka
harus tumbuh dalam lingkungan keluarga dalam suatu iklim kebahagiaan, penuh
kasih saying dan pengertian.
Keluarga
adalah sekelompok manusia yang terdiri atas suami, istri, anak-anak ( bila ada
) yang terikat atau didahului dengan perkawinan.
Keluarga Merupakan lembaga sosial yang paling kecil,
yang terdiri atas ayah, ibu dan anak. Dari beberapa fungsi keluarga salah
satunya adalah memberikan pendidikan yang terbaik yakni pendidikan yang
mencakup pengembangan potensi-potensi yang dimiliki oleh anak-anak, yaitu :
Potensi fisik, potensi nalar, dan potensi nurani.
Dengan pendidikan yang utuh tersebut akan
mengembangkan kualitas kepribadian anak dan mampu mengaktualisasikan
potensi-potensi dirinya secara menyeluruh. Dan kualitas sumberdaya manusia (
SDM ) yang demikian sebenarnya yang dibutuhkan sekarang dan masa datang, yakni
kualitas sumberdaya manusia yang meliputi
; kreatifitas yang kuat, produktifitas yang tinggi, kepribadian yang
tangguh, kesadaran sosial yang besar,
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Siswa Sekolah
Menengah Atas ( SMA ) sebagai salah satu unsur sumberdaya manusia yang
potensial sangat diperlukan dalam rangka mencapai kemajuan bangsa, “Di
Indonesia, pendidikan diarahkan pada pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya sebagai warga Negara yang pancasila “.
Pada dasarnya, proses pendidikan dapat terjadi dalam
banyak situasi sosial yang menjadi ruang lingkup kehidupan manusia. Secara
garis besar proses pendidikan dapat terjadi dalam tiga lingkungan pendidikan yang
terkenal dengan sebutan : Tri Logi Pendidikan, yaitu Pendidikan di dalam Keluarga
( Pendidikan Informal ), Pendidikan di dalam Sekolah ( Pendidikan Formal ), dan
Pendidikan di dalam Masyarakat ( Pendidikan Non Formal ).
Pendidikan
di dalam keluarga merupakan pendidikan kodrati. Apalagi setelah anak lahir,
pengenalan diantara orang tua dan anak-anaknya yang diliputi rasa cinta kasih,
ketentraman dan kedamaian. Anak-anak akan berkembang kearah kedewasaan dengan
wajar di dalam lingkungan keluarga segala sikap dan tingkah laku kedua orang
tuanya sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, karena ayah dan ibu
merupakan pendidik dalam kehidupan yang nyata dan pertama sehingga sikap dan
tingkah laku orang tua akan diamati oleh anak baik disengaja maupun tidak
disengaja sebagai pengalaman bagi anak yang akan mempengaruhi pendidikan
selanjutnya.
Maka,
keluarga yang baik di dalamnya akan terjadi interaksi diantara para anggotanya.
Sebagaimana dikemukakan oleh St. Vembriarto ( 1978 : 35 ) :
Bahwa proses sosialisasi
adalah proses belajar yaitu suatu proses akomodasi dengan mana individu
memohon, menahan, mengubah impuls-impuls dalam dirinya dan mengambil oper cara
hidup atau kebudayaan masyarakat.
Komunikasi,
istilah ini berasal dari bahasa Inggris yaitu Communication, yang berarti
“memberitahukan”, berpartisipasi, kabar”. Sedangkan Menurut A.G. Lunandi
Komunikasi adalah suatu kegiatan terus menerus
yang dilakukan orang untuk saling berhubungan dengan orang lain, khususnya pada
waktu berhadapan muka. (
Komunikasi
orang tua dengan anak memegang peranan penting dalam membina hubungan keduanya,
hal ini dapat dilihat dengan nyata, misalnya : membimbing, membantu
mengarahkan, menyayangi, menasehati, mengecam, mengomando, mendikte, dan lain
sebagainya.
Orang tua
yang kurang bisa berkomunikasi dengan anaknya akan menimbulkan kerenggangan
atau konflik hubungan, sebaliknya orang tua yang dapat menerima anaknya
sebagaimana adanya, maka si anak cenderung dapat tumbuh, berkembang, membuat
perubahan-perubahan yang membangun, belajar memecahkan masalah-masalah, dan
secara psikologis semakin sehat, semakin produktif, kreatif dan mampu
mengaktualisasikan potensi sepenuhnya.
Sesuai
dengan judul penelitian penulis, dalam pembahasan berikutnya penulis akan
memusatkan diri pada pembahasan tentang pendidikan di dalam sekolah atau
pendidikan Formal.
Pendidikan
di sekolah merupakan kelanjutan dari pendidikan dalam keluarga. Sedangkan
menurut Winkel (1983 : ) Pendidikan di
sekolah diartikan : “Proses Kegiatan terencana dan terorganisir, yang terdiri
atas kegiatan mengajar dan belajar”.
Pendidikan
di sekolah merupakan intesifikasi dan modifikasi dasar-dasar Kepribadian dan
pola-pola sikap anak yang dipelajarinya di rumah. Artinya memperkuat
dasar-dasar dan pola-pola sikap anak yang positif dan mengubah dasar-dasar
kepribadian dan pola-pola sikap anak yang negatip yang dipelajari dilua
sekolah.
Tugas pokok
SMP dan SMA adalah mendidik dalam arti luas. Sedangkan fungsi pokok SMP dan SMA
adalah dalam arti mengajar, melatih dan mendidik dalam arti sempit.
Mendidik
dalam arti luas yang merupakan tugas pokok sekolah adalah dalam rangka
menciptakan kesempatan yang seluas-luas bagi siswa untuk mengembangkan dirinya
seoptimal mungkin sesuai dengan potensi dan lingkungannya disamping memberikan
latihan mengenai : akhlak, dan kecerdasan seseorang.
Disamping
tugas pokok sekolah tersebut diatas, maka dapat dijelaskan pula tentang tujuan
institusional SMA sebagai lembaga pendidikan formal tingkat atas, sesuai dengan
fungsi SMA dalam rangka keseluruhan pendidikan, yaitu :
1. Menjadikan para siswa untuk menjadi
manusia Indonesia seutuhnya, sebagai warga negara yang Pancasila
2. Memberikan bekal kemampuan yang diperlukan
bagi siswa-siswa yang akan melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi.
3. Memberikan bekal kemampuan bagi siswa yang
akan terjun ke dunia kerja setelah menyelesaikan pendidikannya di SMA.
Pencapaian
tujuan institusional SMA sesuai dengan fungsinya dalam rangka keseluruhan proses
pendidika pada khususnya dala salah satu tugas sekolah sebagai lembaga
pendidikan formal pada umumnya tidaklah mudah.
Disepanjang
tahun, khususnya pada tahun ajaran baru, mutu pendidikan yang berkaitan dengan
pencapaian tujuan pendidikan secara umum disegala jenjang pendidikan formal,
termasuk SMA sering dipermasalahkan.Permasalahan ini seringkali dikaitankan
dengan adanya kecenderungan merosotnya minat belajar dan prestasi belajar yang
dicapai siswa.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar siwa tentunya beraneka ragam, tetapi secara
garis besar ada dua faktor yaitu “Faktor-faktor pada pihak siswa dan
Faktor-faktor diluar siswa"
Menurut
Crow and Crow yang dikutip oleh Johny Killis ( 1988 : 26 ) Ada tiga factor yang
menimbulkan minat yaitu : Faktor yang ditimbulkan dari dalam diri sendiri,
faktor motif sosial dan faktor emosional yang ketiganya mendorong timbulnya
minat.
Pendapat
tersebut sejalan yang dikemukakan Sudarsono, Faktof-faktor yang meimbulkan
minat dapat digolongkan sebagai berikut ;
1). Faktor kebutuhan dari dalam
Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang
berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.
2). Faktor motif sosial
Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat
didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan,
penghargaan dari lingkungan dimana ia berada
3). Faktor emosional
Faktor yang merupakan ukuran intensitas
seseorang dalam menaruh perhatian terdapat suatu kegiatan / objek tertentu
Jadi
berdasarkan dua pendaat diatas faktor yang meimbulkan minat, dalam hal ini
minat untuk belajar ada tiga yaitu ; dorongaan dari diri individu, dorongan
sosial dan dorongan emosional. Timbulnya minat untuk belajar pada individu
berasal dari dalam diri individu, kemudian individu mengadakan interaksi dengan
lingkungan yang menimbulkan dorongan sosial dan dorongan emosional, juga adanya
pengaruh perhatian orang tua.
Karena
hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh minat dalam belajr, perhatian orang
tua, maka keduanya menjadi perlu untuk dibahas dan diteliti. Hal ini
dikemukakan oleh Dakir :
Perhatian adalah keaktifan peningkatan kesadaran
seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu,
baik yang didalam maupun yang ada diluar
Dengan
demikian seseorang yang mempunyai perhatian dan hubungan yang baik ( bukan broken
home ), cenderung mempunyai kesanggupan yang lebih besar untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungannya, memecahkan problem-problem yang dihadapi secara
cepat dan tepat, termasuk problem-peoblem dalam rangka meraih prestasi yang
optimal.
Uraian
tersebut diatas mendorong penulis untuk mengadakan penelitian tentang Pengaruh
Perhatian Orang tua dan Minat belajar dengan Prestasi Belajar siswa dalam
bentuk Karangan Ilmiah dengan :
1. Tema : Prestasi Belajar
2. Aspek Masalah : Pengaruh Perhatian
Orang Tua, minat
3. Judul : Pengaruh Perhatian Orang tua dan Minat Belajar
dengan Prestasi Belajar Siswa
(
Penelitian yang dikhususkan pada Prestasi Belajar pilihan program Ilmu
Pengetahuan Alam Kelas II SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran
2004 / 2005 )
B. Identifikasi Masalah
Alasan-alasan yang mendorong penulis untuk memilih
judul penelitian diatas maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai
berikut :
1.
Adanya kecenderungan menurunnya prestasi belajar yang
dicapai siswa-siswa di segala jenjang pendidikan formal yang ada di Indonesia
termasuk SMA sehingga perlu mendapatkan perhatian dan penanganannya.
2.
Salah satu penanganannya adalah perlunya mencari latar
belakang masalah tersebut.
3.
Salah satu indicator yang menyebabkan prestasi belajar
siswa menurun adalah pengaruh perhatian orang tua, yang kurang baik.
4.
Disisi lain diagnosa minat belajar didalam dunia
pendidikan dirasa cukup penting dan perlu untuk dibahas dan diteliti. Karena
Minat Belajar mempunyai hubungan yang cukup tinggi dengan hasil prestasi
belajar siswa.
5.
Bahwa hasil prestasi belajar siswa dalam suatu lembaga
pendidikan formal merupakan hal yang sangat pokok untuk diperhatikan, karena
dengan mengetahui prestasi belajar siswa kita akan mengetahui pula efektifitas
proses belajar dan mengajar yang berlangsung di sekolah.
C.
Batasan Masalah
Untuk
memperjelas pengertian yang terkadang dalam Judul penelitian diatas, maka akan
penulis kemukakan arti daripada judul penelitian tersebut, dengan maksud
memberi gambaran secara jelas dan tidak terjadi salah tafsir terhadapjudul
penelitian tersebut. Adapun penjelasan judul yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
1.
Pengaruh, yang dimaksud disini mempunyai arti yang sama
dengan “Hubungan atau Korelasi” ( Sutrisno Hadi, 1977 : 20 ). Pengaruh disini
diartikan mempunyai hubungan yang timbal balik antara dua variabel atau lebih.
Sedangkan yang dimaksud hubungan timbal balik adalah hubungan dimana satu
variabel dapat menjadi sebab akibat dari variabel lainnya.
2.
Perhatian
Menurut Dakir ( 1993 : 114 ) :
“Perhatian adalah Keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang
dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu, baik yang di dalam maupun
yang ada di luar.
Sedangkan yang dimaksud dengan
perhatian dalam penelitian ini adalah Kecenderungan atau Keaktifan perhatian
orang tua yang dikerahkan, untuk memberikan motivasi atau dorongan yang positif
terhadap anaknya dalam usaha mencapai prestasi belajar yang optimal
3.
Minat Belajar
Minat adalah Kecenderungan
dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu
objek.
Sedangkan pengertian Belajar
adalah proses mental yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan,
skill, kebiasaan atau sukap yang semuanya diperoleh, disimpan, dan dilaksanakan
sehingga menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif
Sedangkan
yang penulis maksudkan dengan minat Belajar disini, adalah suatu kemampuan umum
yang dimiliki siswa untuk mencapai prestasi yang optimal yang dapat ditunjukkan
dengan kegiatan belajar.
4.
Prestasi Belajar
Prestasi Belajar adalah
penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol,
angka, huruf, maupun kalimat yang dapatmencerminkan hasil yang sudah dicapai
oleh setiap anak dalam periode tertentu
Sedangkan
yang penulis maksudkan dengan prestasi belajar disini adalah hasil dari
pengukuran serta penilaian hasil usaha belajar siswa dalam satu semester untuk
semua bidang studi kelompok pilihan program. Indikasi hasil belajar yang akan
digunakan adalah angka hasil tes prestasi belajar semester genap tahun
pelajaran 2004/2005.
Anak judul
yang berbunyi Penelitian yang dikhususkan pada Prestasi belajar pilihan program
Ilmu Pengetahuan Alam Kelas II SMA PGRI 2 Kajen Kabuaten Pekalongan Tahun
Pelajaran 2004/2005 mempunyai maksud bahwa penelitian tentang pengaruh
perhatian orang tuan dan minat belajar dengan prestasi belajar siswa
dikhususkan pada siswa SMA PGRI 2 Kajen yang duduk di kelas II pilihan program
Ilmu Pengetahuan Alam, untuk mendalam mata pelajaran Fisika, Biologi, Kimia dan
Matematika sebagai pilihan progran yang diambil.
D.
Rumusan Masalah
Dalam latar
belakang telah dijelaskan tentang pengaruh perhatian orang tua dan minat
belajar dengan prestasi belajar siswa. Dari masalah-masalah yang ada dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan antara pengaruh perhatian
orang tua dan minat belajar dengan prestasi belajar siswa
2. Apakah benar ada hubungan antara pengaruh
perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa
3. Apakah benar ada hubungan antara minat
belajar dengan prestasi belajar siswa.
E.
Tujuan Penelitian
Dalam pelaksanaan
penelitian ini penulis mempunyai tujuan yang hendak dicapai yaitu :
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
perhatian orang tua dan minat belajar dengan prestasi belajar siswa
2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa
3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa.
F.
Manfaat Penelitian
Manfaat
yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk menambah perbendaharaan penelitian
dalam dunia pendidikan, khususnya dalam Karya tulis ilmiah dalam rangka
mengembangkan khasanah ilmiah
b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai
pedoman dalam mengadakan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam
c. Sebagai pengembang disiplin ilmu kearah
berbagai spesifikasi
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pengelola pendidikan menengah khususnya
SMA : memberikan masukan di dalam memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
minat siswa SMA untuk meningkatkan prestasi belajar.
b. Bagi siswa-siswa SMA :
1). Memberi pengetahuan bahwa perhatian orang
tua, minat belajar sangat membantu dalam meningkatkan prestasi belajar di
sekolah
2). Memberikan pengetahuan bahwa bantuan orang
tua, guru sangat mendukung dalam memperbesar minat belajar
3). Memberikan pengetahuan bahwa besarnya perhatian
orang tua,minat belajar sangat berpengaruh dalam mencapai dan meningkatkan
dalam meraih prestasi belajar.
G.
Batasan Istilah
1. Perhatian orang tua adalah suatu proses
pemberian bantuan kepada individu agar dapat memilih, menyiapkan, menyesuikan
dan menetapkan dirinya dalam belajar sesuai dengan keadaan dirinya.
2. Minat Belajar adalah suatu kecenderungan
yang mengandung perhatian, rasa senang, harapan dan pengalaman untuk melakukan
suatu kegiatan belajar
3. Prestasi belajar adalah hasil dari
pengukuran serta penilaian hasil usaha belajar siswa dan bertujuan untuk
mencapai suatu keadaan yang lebih memuaskan dari sebelumnya.
H.
Sistematika Skripsi
Untuk
mempermudah pembaca dalam memahami alur penelitian skripsi ini, maka penulis
sajikan sistematika skripsi berikut :
1. Bagian Awal
Bagian awal ini meliputi :
Halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, motto, halaman
persembahan, kata pengantar dan ucapan terima kasih, daftar isi, daftar tabel,
daftar laporan dan abstrak
2. Bagian Inti
Pada bagian inti ini terdiri
dari lima bab, secara berturut-turut meliputi :
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini berjudul “Pergantian alat kelamin“.
Di dalam pembuatan makalah ini, kami berusaha menguraikan
dan menjelaskan tentang hukum-hukum yang berkaitan dengan oprasi pergantian kelamin.
Akhir kata kami menyadari bahwa
pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangannya, oleh
karena itu kami mengharapkan saran, kritik dan petunjuk dari berbagai pihak
untuk pembuatan makalah ini menjadi lebih baik dikemudian hari.
Semoga makalah yang telah kami buat ini
dapat bermanfaat dan menjadi bahan informasi pada masa yang akan datang. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.
DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA
MEKANISME PENYEBAB
Dermatosis akibat kerja biasnaya
dikelompokkan menurut mekanisme yang menyebabkannya yaitu mekanik, fisik,
biologic dan kimiawi.
Faktor mekanik : gesekan dan tekanan
akibat pemakaian terus menerus suatu alat sering menimbulkan penebalan kulit,
kalus, abrasi dan uklus.
Faktor fisik : factor lingkungan
misalnya panas, lembab, dingin, asap, tumbuh – tumbuhan, kayu, sinar matahari
dan ultraviolet dapat menyebabkan berbagai kelainan kulit. Reaksi fototoksik dan
foto alergik dapat juga terjadi akibat pajanan tertentu.
Faktor biologik : bakteri, ragi, jamur, virus, dan parasit dapat menimbulkan penyakit kulit primer pada lingkungan pekerjaan. Infeksi bacterial skunder dapat merupakan komplikasi suatu erupsi eksematosa.
Faktor biologik : bakteri, ragi, jamur, virus, dan parasit dapat menimbulkan penyakit kulit primer pada lingkungan pekerjaan. Infeksi bacterial skunder dapat merupakan komplikasi suatu erupsi eksematosa.
Factor kimiawi : zat kimia merupakan
penyebab tersering suatu dermatosis akibat kerja, dan biasanya digolongkan
menurut pengaruhnya pada permukaan kulit sebagai iritan atau sensitizer.
Zat Iritatan digolongkan sesuai dengan
kerjanya pada kulit :
- Zat yang merusak lapisan tanduk :
alkali, sabun, pelarut organic
- Zat yang melarutkan lipid permukaan
kulit : pelarut anorganik dan organic, deterjen
- Zat penghidrasi : asam anorganik,
anhidrida, alkali
- Zat pengoksidasi : pemutih, krom,
garam arsen dan seng, peroksida
- Zat pengendap protein : krom, arsen,
garam seng’
- Zat penghidrolisa : senyawa kalsium
- Zat pereduksi : asam oksalat, asam
format
- Photosensitizer : ter batubara, zat
pewarna dan petroleum
- Zat teratogenik : arsen, arang
batubara, petroleum, radiasi matahari, radiasi berion
Pada orang yang peka, suatu reaksi
alergik dapat terjadi setelah terpajan dengan zat kimia. Keadaan ini sangat
khas dan penyebabnya adalah reaksi hipersensitivitas. Gejala klinis reaksi ini
tidak terjadi pada pajanan pertama, tetapi timbul setelah melewati periode
sensititasi sekitar 2 minggu dan pajanan berikutnya menyebabkan dermatitis
kontak eksematosa. Alergen industry sangat banyak jumlahnya dan bersifat khas
untuk setiap industry. Allergen yang paling sering ialah garam nikel, kromat
alkali, etilendiamin, senyawa air raksa, resin (epoksi, fenolformaldehid),
dinitroklorobenzen, parafenilendiamin.
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis dermatitis akibat kerja
didasarkan pada riwayat penyakit, pemeriksaan jasmani, perjalanan erupsi dan
pemeriksaan laboratorik (uji tempel dan biopsy)
Riwayat penyakit
Informasi yang tepat yang dapat membantu
menegakkan diagnosis adalah:
- Jenis pekerjaan
- Keadaan kulit sebelum erupsi timbul
- Zat yang ditangani langsung atau yang
terdapat di lingkungan kerja
- Pakaian pelindung, tindakan protektif
dan bahan pembersih yang digunakan
- Permulaan dan perjalanan erupsi
(perbaikan atau penyembuhan lesi bila bebas dari pekerjaan untuk periode
tertentu).
- Pengobatan sebelumnya (sendiri atau
tenaga professional)
Pemeriksaam jasmani
Penampilan klinis erupsi dan lokasinya
dapat member keterangan tentang kemungkinan penyebabnya. Seluruh permukaan
tubuh seharusnya diperiksa untuk mencari tempat – tempat erupsi.
Pemeriksaan laboratorik
Pada uji tempel, sejumlah kecil zat
penyebab yang dicurigai dalam konsentrasi tertentu, dioleskan atau ditempelkan
pada permukaan kulit. Reaksi uji tempel dinilai positif bila dalam 24 sampai 48
jam timbul kemerahan, edema atau vesikel pada tempat yang ditempelkan. Untuk
mengerjakan dan menilai hasil uji tempel, dibutuhkan pengetahuan yang khusus.
Untuk menghindari terjadinya eksaserbasi erupsi, sebaiknya hanya dokter yang
berpengalaman dalam uji tempel yang melakukannya.
Biopsy dan pemeriksaan histopatologik dilakukan untuk membatu mengidentifikasi beberapa dermatosis akibat kerja dan bila telah dicurigai terjadinya suatu keganasan.
Biopsy dan pemeriksaan histopatologik dilakukan untuk membatu mengidentifikasi beberapa dermatosis akibat kerja dan bila telah dicurigai terjadinya suatu keganasan.
DERMATITIS KONTAK
Penderita dermatitis kontak jumlahnya
sekitar 75% dari jumlah seluruh dermatosis akibat kerja, dan disebabkan oleh sensitisasi
alergik atau iritasi kulit.
Dermatitis kontak alergik
Sensitasi terjadi sesudah kontak dengan
suatu zat (allergen) tanpa terjadinya perubahan kulit yang jelas. Sensitivitas
biasanya timbul beberapa minggu sesudah pajanan pertama, dan kontak berikutnya
dengan allergen yang sama, walaupun jumlahnya sedikit, akan menimbulkan
dermatitis kontak. Sensitivitas dapat bertahan selama beberapa bulan, beberapa
tahun, bahkan seumur hidup.
Beberapa zat kimia dapat bersifat sebagai allergen (sensitizer) maupun iritan. Beberapa factor yang membantu terjadinya dermatitis kontak alergik maupun iritan adalah penyakit kulit yang telah ada sebelumnya (misalnya dermatitis atopic), suhu panas, kelembaban dan gesekan.
Beberapa zat kimia dapat bersifat sebagai allergen (sensitizer) maupun iritan. Beberapa factor yang membantu terjadinya dermatitis kontak alergik maupun iritan adalah penyakit kulit yang telah ada sebelumnya (misalnya dermatitis atopic), suhu panas, kelembaban dan gesekan.
Gejala klinis
Dermatitis akut menunjukkan kemerahan, edema,
papul, vesiken dan kadang – kadang bula. Lesi berbatas tidak tegas, tunggal
atau jamak, berbagai ukuran dan bentuk, tetapi sering discoid, akibat koalisi
akan terbentuk lesi yang lebih luas. Dermatitis subakut ditandai oleh
kemerahan, edema ringan, vesikel kering dan keropeng. Dermatitis kronis muncul
sebagai lesi tebal yang kering, bersisik dan kadangkala terdapat fisura.
Secara subyektif penderita umumnya
merasakan pruritus yang kadang-kadang tidak tertahankan. Erupsi yang berfisura
dan kering, pada tempat tekanan (ujung jari) atau pada daerah fleksor (telapak
tangan) akan terasa nyeri.
Penyebab
Umumnya penyebabnya adalah zat kimia
dalam berbagai bentuk. Dermatitis eksematosa akut paling sering disebabkan oleh
bahan kimia yang mengiritasi dan men-sensitasi, misalnya deterjen industri,
senyawa logam (krom, nikel), asam atau alkali encer, resin, pelarut dan bahan
yang digunakan pada pabrik karet (anti-oksidan). Dermatitis kronis sering
disebabkan oleh semen untuk konstruksi, zat pembersih dan produk resin.
Perjalanan penyakit
Umumnya dermatitis akibat kerja membaik
atau menyembuh bila pajanan dihilangkan. Biasanya dermatitis akut akan sembuh
dalam waktu 1-4 minggu. Umumnya dermatitis kontak iritan dimulai sebagai erupsi
akut yang ringan, dan segera berubah menjadi kronis. Tahap kronis ini dapat
berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, dengan periode eksaserbasi di
dalamnya.
Pemeriksaan histopatologik
Gambaran histologik yang dijumpai sama
seperti erupsi eksematosa lain. Dengan pemeriksaan ini tidak dapat dibedakan
dermatitis kontak alergik dengan dermatitis kontak iritan. Pada dermatitis
akut, terlihat edema interseluler yang jelas (spongiosis) dan ederma
intraseluler di sekitar vesikel dan bula. Pada dermis terdapat ditalasi
vaskuler, edema dan infiltrate sel mononuclear perivaskuler. Gamabaran
dermatitis subakut secara histologist mirip dengan dermatitis akut, tetapi
vesikel lebih kecil, terdapat akantosis sedang, kadang – kadang parakeratosis
dan pembentukan krusta. Pada dermatitis kronis terdapat akantosis,
hyperkeratosis. Parakeratosis dan beberapa spongiosis. Di dermis terdapat
infiltrasi perivaskuler, kapiler yang banyak dan kolagen (fibrosis) yang
bertambah.
Diagnosis banding
Dermatitis kontak non-okupasional. Tidak
semua dermatitis kontak pada pekerja disebabkan oleh pajanan pekerjaannya.
Perlu diselidiki zat – zat penyebab di luar pekerjaan misalnya produk pembersih
rumah tangga, zat yang terpajandalam hobi (fotografi, pekerkajaan kayu,
melukis, berkebun, mendaki gunung).
Dermatitis seboroik
Keadaan ini terdapat sebagai erupsi
eksematosa kronis di kepala, region post-aurikularis, pertengahan dada, aksila
atau lipat paha. Eksaserbasi dapat terjadi sehubungan dengan pekerjaan,
terutama pada pekerja yang terpajan panas, pelumas dan minyak.
Psoriasis
Psoriasis palmar terdapat sebagai lesi
berbatas tegas, tebal, denga fisura, besisik tebal seperti warna perak.
Perubahan pada kuku dapat ditemui atau terdapat tanda – tanda lain psoriasis
pada bagian tubuh lain. Factor yang berhubungan dengan pekerjaan misalnya
gesekan, tekanan atau iritasi kimia dapat memperburuk psoriasis.
1.
Kromium
Banyak
sekali dermatitis akibat kerja yang disebabkan oleh iritasi atau sensitasi
senyawa kromium. Sensitasi terjadi perlahan dan baru timbul setelah bertahun-tahun,
pekerja konstruksi dan industri lain yang terpajan dengan senyawa yang
mengandung krom misalnya cat warna kuning atau hijau, bahan fotografi dan
percetakan. Zat anti korosif dan uap las patri. Kromat yang terdapat dalam
semen merupakan penyebab utama sensitasi pada tukang dan pekerja semen.
2.
Nikel
Pajanan
terhadap nkel dan garamnya merupakan penyuebab paling sering dari dermatitis
kontak alergik yang diindukasi logam. Nikel banayak dipakai diu pabrik
peralatan dari logam dan sebagai bahan pengeras logam lain. Pajanan nikel dapat
merupakan hal yang berhubungan dengan pekerjaan ataupun tidak. Sensitasi pada
pria biasanya akibat pajanan pekerjaan, namun dapat juga akibat kontak dengan
jam tangan, penjepit atau kacamata. Pada wanita, sumbernya adalah pengait logam
pada pakaian dan perhiasan. Individu yang telah tersensitasi dapat menderita
erupsi beberapa tahun kemudian bila terpajan dengan nikel atau garamnya di
lingkungan kerja. Pekerja yang sering terkena ialah pekerja yang memakai alat
yang dilapisi nikel (penata rambut, tukang jahit, pekerja kantor, sering
memegang uang logam). Trauma, tekanan dan keringat yang berlebihan dapat
melepaskan nikel dari benda yang mengandung nikel.
3.
Tumbuhan dan Kayu
Tumbuhan,
serbuk-sari, duri, kayu, sayur-mayur dan zat yang berasal dari tumbuhan
misalnya terpentin, berhubungan dengan dermatitis kontak pada berbagai jenis
pekerjaan. Tanaman dan serbuk-sarinya : petani, tukang kebun, perangkai bunga,
pengunjung taman bunga, pembangun jalan, ahli kehutanan. Kayu : tukang tebang,
tukang kayu dan perabot, pekerja yang memakai kayu dalam pekerjaannya.
Sayur-mayur :tukang masak, penjual sayur. Terpentin (balsam yang berasal dari
pinus): artis, tukang cat, tukang ukir, litografer, pekerja kebersihan yang
memakai terpentin sebagai pelarut.
4.
Plastik
Bahan
ini banyak digunakan dalam industri dan banyak pula menyebankan dermatosis.
Zat-zat plastik yang dapat menyebabkan dermatosis kontak:
-
Resin epoksi : merupakan iritan dan sensitizer kuat yang banyak dipakai dalam
pembuatan alat listrik, lem kantor dan rumah tangga, perekat
(karet,keramik,logam) dan cat.
-
Plastik urea formaldehis : pelapis pengkilap kayu, sebagai bahan adesif dalam
industri tekstil
-
Plastik akrilik : diapaki dalam cat, bahan gigi palsu, kuku palsu, lensa kontak
dan protesa ortopedik
DERMATOSIS
LAIN AKIBAT PEKERJAAN
1. Kanker
kulit dapat disebabkan oleh hasil sampingan pada penambangan batubara misalnya
“soot”, ter, antrasen dan derivat petroleum, juga sering dijumpai pada pelaut
dan petani.
2. Folikulitis
dan erupsi akneiformis yang dapat disebabkan oleh cutting oil. Petroleum
mentah, derivat ter batubara, klorobenzen, klorfenol chromated diphenyl,
chromated triphenyl.
3. Granuloma
dapat disebabkan oleh silika yang ada di tanah, pasir dan kaca yang mengandung
silikon dioksida yang mengkontaminasi kulit yang lecet atau luka. Graunuloma
berilium terjadi pada pekerja pabrik lampu fluoresen. Graunuloma zirkonium
terjadi pada pekerja industri zirkonium.
4. Kelainan
pigmentasi : melanosis dapat terjadi pada pekerja yag terpajan arsen, ter,
minyak mentah, cutting oil, chloracnogen, sinar matahari dan sayur. Leokoderma
dapat disebabkan oleh eter monobenzil hidrokuinon, germisida deterjen fenolik,
antioksidan dan katekol
Kepustakaan
1. Brathiarta
M. Dermatitis kontak pada pekerja. Dalam : kumpulan makalah Lokakarya
Dermatitis kontak Lab/unit Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UGM/RSUP Dr.
Sardjito, Yogyakarta 29-30 Januari 1997
2. Canizares
O. Occupational dermatoses. Schering Corporation USA Kenilwoth, New Jersey
19803. Emmet EA. Occupational Dermatoses. Dalam : Fitzpatrick TB, Eisen AZ;
Wolff K, Freeberg IM, Austen KF eds Dermatology in General Medicine 3rd. Mc
Graw Hill, New York. 1987, pp 1567-1587
BIMINGAN DAN KONSELING SATUAN LAYANAN (SATLAN)
A. Topik
permasalahan : Pemahaman diri
B. Bidang
Bimbingan : Pribadi
C. Kompetensi
(SK) : Mempelajari
kelebihan dan kelemahan dirinya baik fisik, kecerdasan Maupun kepribadian
D. Sub.
Kompetensi (KD) : menyadari tentang pentingnya sikap
menerima diri sendiri secara Positif dan realistis.
E.
Indikator : melakukan
berbagai kegiyatan yang positif dalam upaya Mengembangkan potensi dirinya.
F. Jenis
Layanan : Layanan Imformasi
G. Fungsi
layanan : Pemahaman
H. Tujuan
Layanan : Agar siswa dapat memahami potensi dirinya
I. Sasaran
layanan : Kelas X
J. Strategi
layanan : Bimbingan kelas ikal dan teknik permainan
K. Tempat
penyelenggaraan : Ruang kelas dan ruang BK
L. Waktu : 1 X 45 menit
M. Seting
dan pengalaman layanan
: Guru : Mengabsen siswa
Apersepsi
Motipasi
Pemberian materi layanan
Refleksi
: Siswa : Siap menerima layanan
Presentasi
Komunikasi aktif
Refleksi
N. Penyelenggara
layanan : Yulian Fikri
O. Materi
layanan : Terlampir
P. Biaya : Di
bebankan RAPBS
Q. Evaluasi :
Input : siswa membutuhkan wawasan tentang
pentingnya memahami diri sendiri
Proses : siswa memahami materi
Produk : siswa memahami diri sendiri
R. Rencana
tindak lanjut : Konseling
individu
Guru Pamong Bandar Lampung.19-Oktober-2011
Bimbingan Dan Konseling Praktekan PPL
DENI KURNIAWAN,S.Pd. YULIAN
FIKRI
NPM:0911080095
Mengetahui
Kepala MAN 2
Tanjung Karang
Drs.H.M.Yusuf,MM
NIP:
196106191985031003
Langganan:
Postingan (Atom)