Pengkajian Kesehatan Anak Dan Keluarga.doc

. Pengkajian Kesehatan Keluarga “AIDS”

PENGKAJIAN


a. Data umum
1.Nama KK                 :          Tn D
2. Alamat                    :           Kertonatan Kartosuro RT 12, RW 3
3.Pekerjaan                  :           buruh pabrik
4.Pendidikan               :           SMA
5.Komposisi Keluarga :                                                                                                      a.Tn D Laki Kepala Keluarga 45 thn SMA -
b.Ny W Perempuan Istri 40 thn SMP -
c.Sdri L Perempuan Anak 25 thn Mahasiswa 1 rumah
d.Sdri R Perempuan Anak 17 thn Pelajar 1 rumah
6.tipe keluarga             :          nuclear family
7.Suku bangsa            :           keluarga Tuan D termasuk suku bangsa jawa
8.Agama                      :           semua anggota keluarga menganut agama islam

9.Status sosial ekonomi keluarga :
    Dalam keluarga ini yang bekerja yaitu Tuan D sebagai buruh pabrik rokok dengan penghasilan kurang lebih Rp. 800.000/ bulan dan Ny.
W sebagai penjaga toko dengan penghasilan Rp 400.000/ bulan, barang yang dimiliki TV bewarna 14 inci, meja kursi, 3 buah tempat tidur, 1 buah motor.

10.Aktifitas rekreasi keluarga :
     Keluarga Tuan D tidak mempunyai waktu dan dana tersendiri untuk pergi ketempat rekreasi.Untuk rekreasi setiap hari adalah dengan nonton TV.


b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1) Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga ini masuk pada tahap transisi yang terdiri dari pasangan suami istri dengan 2 orang anak yaitu anak pertama berusia 25 th dan anak kedua berusia 17 th.

2) Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
• Keluarga Tn. D berada pada tahap transisi, dimana belum dapat mempertahankan hubungan sehat dalam keluarga karena Tuan D selalu memaksakan kehendak pada istri, dan anak-anaknya.
• Keluarga Tn. D kurang mampu mempertahankan keintiman komunikasi yang kondusif.

3) Riwayat keluarga inti
• Dalam keluarga Tn. D tidak terdapat riwayat penyakit turunan.
• Tn. D dan Ny. W tidak menderita penyakit menular & kronis, namun perhatian dan pengetahuan terhadap kesehatan kurang karena hidup di lingkungan yang jauh dari perkotaan.
• Saat dilakukan pengkajian pada anak pertama (Sdri. L) menderita penyakit (AIDS).
• Saat pengkajian pada anak kedua (Sdri. R) tidak menderita penyakit apapun.

4) Riwayat keluarga sebelumnya
• Tidak ada riwayat penyakit keturunan dari Tn. D
• Ny. W pernah menderita Thypoid


c. Pengkajian lingkungan

1) Karakteristik lingkungan rumah :
    
Status kepemilikan rumah milik sendiri. Lantai rumah masih dari tanah, jendela rumah ada 3 buah terletak pada tiap kamar, dinding rumah terbuat dari kayu dengan ukuran luas rumah 3 x 6 m/segi, rumah agak rapat dengan tetangga, keadaan lingkungan rumah kotor, keadaan udara didalam rumah agak lembab, kamar mandi dan jamban di luar rumah, jenis air minum yang digunakan adalah dari air sumur, jarak antara sumur dengan jamban pembuangan 15 meter.

2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW :
   
Keluarga Tuan D merupakan keluarga pendatang. Hubungan dengan tetangga berlangsung baik, namun keluarga jarang terlibat dalam kegiatan yang diselenggarakan di lingkungannya misalnya pada kebiasaan budaya setempat membantu tetangga yang punya hajat.

3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
     Sejak pernikahan keluarga tidak pernah berpisah dan mereka hidup dalam 1 rumah, kunjungan kerumah keluarga sangat jarang, terutama hanya bila ada acara keluarga saja

4) Sistem pendukung keluarga
    Tuan D, Ny W serta anak R secara umum dalam keadaan sehat




d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
    Pola komunikasi dalam keluarga Tn. D berlangsung kurang baik karena Tn. D tidak pernah memperhatikan keluarga, selain itu Tn. D juga selalu memaksakan kehendaknya kepada isteri dan anak-anaknya, dimana dalam keluarga ini kepala keluarga sebagai pengambil keputusan tunggal.

2) Struktur kekuatan keluarga
     Keluarga kurang responsif terhadap kegiatan yang dilakukan oleh lingkungannya, warga sekitar tidak dapat merubah peilaku Tn. D karena keluarga Tn. D tertutup dengan lingkungan sekitar.

3) Struktur peran
• Masing-masing anggota keluarga berperilaku kurang sesuai dengan perannya
• Tuan D sebagai buruh pabrik belum dapat memenuhi kebutuhan keluarga
• Ny. W sebagai ibu rumah tangga dan patuh kepada suaminya.

4) Nilai atau norma keluarga
     Apabila anggota keluarga ada yang saki, tidak dibawa ke puskesmas terdekat kecuali jika anggota kelurga tersebut dalam keadaan parah.





e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif :
    Dalam keluarga ini kurang tercipta sikap saling menghargai karena dari suami selalu memaksakan kehendaknya kapada isteri dan anak-anaknya serta kepala keluarga tidak pernah bisa menerima pendapat dari anggota keluarganya.

2) Fungsi spesialisasi
    Secara umum, interaksi atau hubungan dalam keluarga kurang baik.

3) Fungsi perawatan kesehatan
(a) Pemenuhan kebutuhan nutrisi :
Keluarga kurang mampu mencukupi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang bergizi.
(b) Pemenuhan kebutuhan pakaian
Keluarga mampu mencukupi kebutuhan pakaian pada seluruh anggota keluarga meskipun secara sederhana.
(c) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga sampai saat ini masih kurang tahu tentang penyebab dan faktor yang mempengaruhi penyakit HIV.
(d) Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan
Keluarga tidak bisa mengambil keputusan yang tepat untuk merawat anggota keluarga (Sdri. L).
(e) Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit :
Keluarga kurang mampu memberikan perawatan yang sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh anggota keluarga yang menderita (Sdri. L).
(f) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:
Keluarga tidak mengetahui tentang pentingnya cara menjaga kebersihan lingkungan rumahnya, terbukti keadaan rumahnya cukup kotor dan berantakan.
(g) Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat : keluarga sudah menggunakan fasilitas kesehatan yang ada, tetapi tidak secara maksimal.
4) Fungsi Reproduksi :
Keluarga Tn D telah menjalankan fungsinya dengan baik yaitu mempunyai dua orang anak. Ny. W telah mengikuti program KB dengan baik.

5) Fungsi Ekonomi :
Dalam keluarga Tn D dengan gaji buruh pabrik yang di terima setiap bulan, keluarga merasa kurang dalam memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan untuk anggota keluarga, karena untuk kepentingan biaya pendidikan untuk anaknya.

f. Stress dan Koping :
   
Keluarga Tn D saat menghadapi masalah terkadang tidak dapat menyeleseikannya secara tuntas dengan keputusan yang di ambil oleh kepala keluarga.

g. Pemeriksaan Fisik
   
Pemeriksaan fisik di lakukan hanya pada anggota keluarga yang sakit atau sdri L, hasil sebagai berikut :
1) Insfeksi :
• Keadaan umum : lemah
• Postur tubuh : kurus
• Kesadaran : Komposmentis
• TB/BB : 163 cm/ 38 kg
• Kepala : Normal
• Leher / Dada : Normal
• Abdomen : Normal
• Ekstrimitas : - tidak ada luka
- gerak motorik terkoordinasi dengan baik
- tidak ada oedema
2) Palpasi
• Kepala : tidak ada benjolan atau kelainan
• Leher : tidak ada pembengkakan pada tyroid dan vena jugularis normal
• Abdomen :
- Tidak ada pembesaran pada hepar
- Tidak teraba adanya massa
- Turgor kulit jelek
• Ekstrimitas :
- Ekstrimitas bawah tidak ada oedema
- Simetris antara kiri dan kanan
- Pergerakan normal
• Nadi : 90 kali/menit dengan frekuensi yang teratur

3) Perkusi pada abdomen terdengar pekak
4) Pemeriksaan penunjang : lab pemeriksaan darah positif virus AIDS.

h. Harapan keluarga
    Kelarga mengharapkan adanya suatu informasi dari petugas kesehatan tentang masalah kesehatan yang ada dalam keluarganya dan alternatif pemecahan masalah yang terbaik yang harus di lakukan oleh keluarga.









Pengkajian  Kesehatan Anak (Pneumonia)

Pengkajian
1. Data Umum
Nama               :           DN
Umur               :           8th
Jenis Kelamin  :           Perempuan
Suku                :           Jawa   
Agama             :           Islam
Alamat                        :           Pramuka


2. Riwayat Kesehatan :
a.       Adanya riwayat infeksi saluran pernafasan sebelumnya/batuk, pilek, takhipnea, demam.
b.       Anoreksia, sukar menelan, muntah.
c.       Riwayat penyakit yang berhubungan dengan imunitas, seperti ; morbili, pertusis, malnutrisi, imunosupresi.
d.      Anggota keluarga lain yang mengalami sakit saluran pernafasan.
e.       Batuk produktif, pernafasan cuping hidung, pernafasan cepat dan dangkal, gelisah, sianosis.


3. Pemeriksaan Fisik :
a.       Demam, takhipnea, sianosis, cuping hidung.
b.      Auskultasi paru à ronchi basah, stridor.
c.       Laboratorium à lekositosis, AGD abnormal, LED meningkat.
d.      Roentgen dada à abnormal (bercak konsolidasi yang tersebar pada kedua paru).

4. Faktor Psikososial/Perkembangan :
1)      Usia, tingkat perkembangan.
2)      Toleransi/kemampuan memahami tindakan.
3)      Koping.
4)      Pengalaman berpisah dengan keluarga/orang tua.
5)      Pengalaman infeksi saluran pernafasan sebelumnya.


5. Pengetahuan Keluarga, Psikososial :
1)      Tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit bronchopneumonia.
2)      Pengalaman keluarga dalam menangani penyakit saluran pernafasan.
3)      Kesiapan/kemauan keluarga untuk belajar merawat anaknya.
4)      Koping keluarga.
5)      Tingkat kecemasan.



6. Data Fokus

a. Data Subjektif
  • Klien mengatakan susah bernapas
  • Klien mengatakan sulit menelan
  • Keluarga klien mengatakan klien muntah
  • Keluarga klien mengatakan klien gelisah



b. Data Objektif
  • Klien anoreksia
  • Pernapasan cepat dan dangkal
  • LED meningkat
  • Laboratorium lekositosis
  • AGD abnormal

PENGKAJIAN KESEHATAN ANAK (DHF)


PENGKAJIAN

1.1 Identitas
Data Umum
Nama               :           DN
Umur               :           8th
Jenis Kelamin  :           Perempuan
Suku                :           Jawa   
Agama             :           Islam
Alamat                        :           Pramuka


      DHF merupakan penyakit daerah tropis yang sering menyebabkan kematian anak, remaja dan dewasa ( Effendy, 1995 )

1.2 Keluhan Utama
Pasien mengeluh panas, sakit kepala, lemah, nyeri ulu hati, mual dan nafsu makan menurun.

1.3 Riwayat penyakit sekarang
Riwayat kesehatan menunjukkan adanya sakit kepala, nyeri otot, pegal seluruh tubuh, sakit pada waktu menelan, lemah, panas, mual, dan nafsu makan menurun.

1.4 Riwayat penyakit terdahulu
Tidak ada penyakit yang diderita secara specific.

1.5 Riwayat penyakit keluarga
Riwayat adanya penyakit DHF pada anggota keluarga yang lain sangat menentukan, karena penyakit DHF adalah penyakit yang bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegipty.

1.6 Riwayat Kesehatan Lingkungan
Biasanya lingkungan kurang bersih, banyak genangan air bersih seperti kaleng bekas, ban bekas, tempat air minum burung yang jarang diganti airnya, bak mandi jarang dibersihkan.

1.7 Riwayat Tumbuh Kembang

1.8 Pengkajian Per Sistem
a. Sistem Pernapasan
Sesak, perdarahan melalui hidung, pernapasan dangkal, epistaksis, pergerakan dada simetris, perkusi sonor, pada auskultasi terdengar ronchi, krakles.

b. Sistem Persyarafan
Pada grade III pasien gelisah dan terjadi penurunan kesadaran serta pada grade IV dapat trjadi DSS

c.  Sistem Cardiovaskuler
Pada grde I dapat terjadi hemokonsentrasi, uji tourniquet positif, trombositipeni, pada grade III dapat terjadi kegagalan sirkulasi, nadi cepat, lemah, hipotensi, cyanosis sekitar mulut, hidung dan jari-jari, pada grade IV nadi tidak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur.

d. Sistem Pencernaan
Selaput mukosa kering, kesulitan menelan, nyeri tekan pada epigastrik, pembesarn limpa, pembesaran hati, abdomen teregang, penurunan nafsu makan, mual, muntah, nyeri saat menelan, dapat hematemesis, melena.

e. Sistem perkemihan
Produksi urine menurun, kadang kurang dari 30 cc/jam, akan mengungkapkan nyeri sat kencing, kencing berwarna merah.

f. Sistem Integumen.
Terjadi peningkatan suhu tubuh, kulit kering, pada grade I terdapat positif pada uji tourniquet, terjadi pethike, pada grade III dapat terjadi perdarahan spontan pada kulit.


1.9. Data Fokus

a. Data Subjektif
  • Klien mengatakan sakit kepala
  • Klien mengatakan mual
  • Klien mengatakan tidak nafsu makan
  • Klien mengatakan nyeri pada uluh hati


b. Data Objektif
  • Suhu badan klien berubah- ubah
  •  Klien sianosis
  •  Klien anoreksia
  • Klien lemah
  • LED menurun


Pengkajian bronchitis kronik
I. Data Umum
1. Nama kk         :           Bapak KR (70 Th)
2. Alamat           :          Rowoasri , RT 2 , RW 7 ,magelang
3.Pekerjaan kk    :          Tani
4.Pendidikan kk             :           SD
6. type keluarga  :          keluarga inti
7.suku                 :          jawa
8. Agama            :           islam
9.status social     :          Rp. 500.000,- per bulan . menurut keluaarga tidak cukup
10. rekreasi         :           menonton televisi, silaturohmi keluarga, kadang rekreasi di tempat terbuka


II. Riwayat Tahap Perkembangan
1. tahap perkemb.klg  : keluarga dg anak usia remaja
2. tahap klg yang belum terpenuhi : tidak ada ug belum terpenuhi, namun tugas klg yg belum dapat dicapai saat ini adalah memberi figur yg baik bagi anakl remaja.
3. riwayat kesehatan keluarga : tdk ada peny keturunan, P. KR terkena bronkhitis kronik, Sering kumat berobat ke dr swasta, bu KR sehat , pak KR perokok, 1-2 batang perhari, anak tertua perokok juga
4. Riwayat kesehatan klg sebelumnya : 2 tahun sudah didiagnosis Bronkhitis kronik


III. Keadaan Lingkungan
1. Karakterisitik rumah :
luas rumah lebar 4 M , panjang 12 M , terdiri 2 kamar tidur, 1 musholla 1 km mandi dan wc ( tidak adaSeptik Thank) , ruang tamu, dan dapurnya memanfaatkan pojok dari lorong,
- type bangunan : lantai dari plester
- ventilasi : sinar matahari kurang masuk, jendela hanya 1 (0,75 x 1,2 M) Jendela kamar tak ada karena mepet dg tetangga
- kebersihan ruang : banyak barang numpuk tak teratur , masak dg kayu bakar
- sumber air : dari PAM
2. Karakteristik komunitas
Tetangga membantu berobat ke dokter praktik
Tengga dan sekitarnya peduli pada kesehatan pak KR
3. Interaksi dengan komunitas
Pengajian aktif, aktif kuimpul di masyarakat
4. Sistem pendukung keluarga
Yg merawat pak KR hanya istrinya saja, biaya minim, jarak rumah dengan puskesmas 500 meter, oleh karena sekarang lebih banyak berobat ke tabib


IV. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Musyawarah, tapi kadang pak KR suka marah pada anaknya jika tidak patuh
2. Struktur Peran
Pak KR merasa tetap sebagai kepala keluarga dan ber TJ, meskipun sekarang sakit , bu KR menjual kerupuk untuk menopang kekurangan kebutuhan 15 .000/ perhari
3. Norma Keluarga
Menyesuaikan dengan nilai agama yg dianut dan norma yg ada, percaya penyakitnya bisa di obati, dan penyakitnya tidak ada hubunganny dengan guna-guna.


V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Pak Kr sering menegur anaknya jika diperingatklan ibunya tidak mau, saling menghormati antar anggota keluarga,
2. Fungsi Sosial
Keluarga mengajarkan agar berperilaku yang baik dengan tetannggga dan lingk. Sekitar , hidu berdampingna dan merasa tentram.
3. Fungsi Keperawatan Kesehatan
Jika sakit mencari bantuan ke pelayanan kesehatan terdekat, yang merawat pak KR saat ini bu KR, pemanfaatan yankes masih kurang karena pak KR tidak emmeiliki penghasilan tetap.
4. Fungsi reproduksi
Tidak ingin punya anak lagi, tidak ikut KB, hubungan suami istri masih, tetapi jarang sekali.
5. Fungsi Ekonomi
Penghasilannya tak menentu apalagi pak KR yang sakit, saat ini keluarga dicukupi dari penghasilan yang lain.





VI. Stress Dan Koping Keluarga
1. Stressor yang dimiliki
Sejak 6bulan yg lalu, sakit bronkhitisnya kumat, dan tidak dapat bekerja lagi, anak-anaknya butuh biaya u/ sekolah
2. Kemampuan keluarga Berespon thd stressor
Pasrah padak ondisiny sekarang, dianggap sebagai cobaaan dan berharap anak tertuanya bekerja lebih giat u/kebut. Keluarga
3. Strategi Koping yang dilakukan
Keluarga menerima ini apa adanya dan selalu melibatkan anak teruanya u/ pengambilan kepeutusan
4. Strategi adaptasi yang disfungsi
Sering marah pada anak tertuanya jika merokok terus dan dianjurkan mencari alternatif pengobatan lain.

VII. Pemeriksaan fisik
Sasaran terutama pada yang mempunyai maslah kesehatan (sakit) dengan metode Head to toe


VII. Data Fokus

a. Data Subjektif
  • Klien mengatakan sakit kepala
  • Klien mengatakan mual
  • Klien mengatakan  tidak nafsu makan


b. Data Objektif
  • Klien sianosis
  • Suhu badan klien meningkat
  • Klien susah bernapas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar